DEN HAAG (Arrahmah.com) – Ratko Mladic, bekas pemimpin militer Serbia Bosnia yang tertangkap di Serbia, Kamis (26/5/2011), menghadapi tuduhan genosida atau pembasmian etnis, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang karena perannya dalam konflik di Bosnia pada 1992-1995.
Komandan militer Serbia Bosnia sewaktu perang berusia 69 tahun itu telah dalam pelarian sejak ia didakwa oleh Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) yang bermarkas di Den Haag, Belanda, pada 2005.
Awalnya Ratko Mladic didakwa dengan kasus yang sama dengan bekas pemimpin politik Serbia Bosnia Radovan Karadzic, yang ditangkap pada Juli 2008, tapi kasusnya sejak itu telah dipisahkan.
Dakwaan terhadap Mladic tersebut merinci perannya dalam perang Bosnia yang telah menyebabkan lebih dari 200.000 orang tewas.
Dokumen tersebut menuliskan perjalanan karir Mladic dari seorang komandan dalam militer Yugoslavia pada 1991 hingga memimpin staf militer Serbia Bosnia tak lama setelah masyarakat Serbia Bosnia memperoklamirkan republic Bosnia.
Dakawaan terutama berisi bahwa Mladic harus bertanggung jawab terhadap pengepungan Sarajevo, ibu kota Bosnia dalam operasi “pembersihan etnis” di seluruh Bosnia, pembunuhan besar-besaran di Srebrenica dan penyanderaan puluhan penjaga perdamaian PBB pada 1995.
Salah satu tuduhan menyebutkan tentang keanggotaannya dalam sebuah kelompok penjahat yang tujuannya adalah “pembersihan atau penghilangan tetap, dengan pasukan atau cara lainnya, masyarakat Muslim Bosnia, Kroasia Bosnia dan penduduk lainnya yang bukan etnik Serbia dari bagian-bagian besar wilayah Bosnia Herzegovina melalui komisi kejahatan itu”.
Tuduhan terhadap Mladic antara lain:
- Dua tuduhan genosida terhadap Muslim Bosnia dan pendirian kamp-kamp dan pusat tahanan bagi mereka serta pembunuhan besar-besaran di Srebrenica pada 1995 terhadap hampir 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia
Ribuan orang ditahan dalam kondisi kehidupan yang mengerikan di kamp-kamp yang dijalankan oleh Serbia Bosnia pada awal perang itu. Di daerah Prijedor saja lebih dari 1.500 orang tewas di kamp Omarska, Trnopolje dan Keraterm.
- Enam tuduhan kejahatan perang, yang mencakup perincian mengenai perannya dalam “operasi militer berlarut-larut” dimana pasukan Serbia Bosnia di bawah kekuasaannya telah menggunakan artileri dan mortir dan juga penembak gelap terhadap warga sipil di Sarajevo.
- Tujuh tuduhan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan di berbagai tempat di sekitar Bosnia dan terkait dengan penganiayaan terhadap Muslim Bosnia berdasar pada alasan politik, rasial dan agama dan juga perlakuan kejam, serangan terhadap warga sipil dan penyanderaan.
Mladic tidak hanya didakwa telah secara pribadi “merencanakan, menghasut, memerintahkan atau membantu dan bersekongkol dalam perencanaan, persiapan atau eksekusi kejahatan itu”, tapi juga harus bertanggung jawab atas penyiksaan yang dilakukan oleh tentara Serbia Bosnis bawahannya yang gagal ia cegah atau hukum, demikian AFP melaporkan. (rasularasy/arrahmah.com)