DIEGO (Arrahmah.com) – Lebih dari 2.000 penduduk Diego Garcia telah hidup dalam kemiskinan sejak AS dan Inggris mengusir mereka di akhir 1960-an dari pulau tempat tinggal mereka untuk mengubah pulau tersebut menjadi pangkalan militer rahasia AS.
Dosen salah satu universitas di Amerika, David Vine, telah membongkar sejumlah bukti yang membenarkan instalasi militer rahasia AS yang dibangun di sebuah pulai terpencil di Samudra Hindia.
Penduduk asli pulau itu diasingkan secara paksa oleh pasukan Amerika dan Inggris pada akhir 1960-an dan awal 1970-an agar mempermudah AS mendirikan pangkalan militer Amerika.
Dalam buku terbarunya “Island of Shame”, Vine mengungkapkan bukti-bukti terkait dengan deportasi penduduk Chagossian ke daerah kumuh di Mauritius dan Seychelles, di mana sebagian besar masih hidup dalam kemiskinan yang parah.
Dia merunut kisah dramatis dari orang-orang Chagossian yang berjuang untuk bertahan hidup di pengasingan dan berjuang untuk kembali ke tanah air mereka.
Pangkalan militer ini merupakan sebagian kecil saja yang diketahui terkait dengan invasi pimpinan Amerika di Irak dan Afghanistan dan juga diyakini sebagai lokasi penjara rahasia CIA untuk menampung, mengintrogasi, dan menyiksa ‘teroris’ hasil tangkapan mereka.
Setelah melakukan beberapa persidangan, para penduduk pulau itu masih belum diizinkan untuk memenangkan tanah air mereka.
Dengan merinci kebijakan luar negeri AS dari Perang Dingin hingga perang melawan teror, Vine menunjukkan betapa Washington telah mengukuhkan kekuasaan dan kerajaan baru yang sangat mendominasi planet bumi dengan ratusan pangkalan militer di luar negeri. (althaf/arrahmah.com)