Arab Saudi (Arrahmah.com) – Pemandangan yang begitu ironi, dikala umat Islam di dunia masih banyak menderita karena konflik maupun bencana dan masih banyak membutuhkan dana bagi kesejahteraan mereka, namun orang-orang kaya Arab malah memamerkan syahwatnya dengan akan menghabiskan uang ratusan juta dolar hanya untuk membeli klub sepak bola.
Seorang pangeran Saudi ditetapkan untuk menjadi investor Arab terbaru yang akan menyuntikkan jutaan dollar ke Liga Utama Inggris saat ia bersedia untuk membeli saham besar di klub sepak bola Liverpool dengan kesepakatan multi-juta dolar, kata laporan pers hari Minggu kemarin.
Pangeran dari keluarga kerajaan Saudi yang bernama pangeran Faisal bin Fahd bin Abdullah yang juga merupakan seorang usahawan ini, tidak berbeda jauh dengan sepupunya pangeran Walid bin Talal – yang sama-sama nyeleneh dalam urusan ‘menghabiskan’ uang.
Pangeran Faisal bin Fahd bin Abdullah dilaporkan di London sedang menyiapkan sebuah kesepakatan bernilai £350 juta (sekitar $560 juta) dengan klub Amerika dilanda utang yang dimiliki Tom Hicks dan George Gillet, kata surat kabar Saudi al-Riyadh melaporkan.
“Kami sedang mencari untuk membeli 50 persen saham di klub yang sekarang menderita utang senilai £245 juta (sekitar $390 juta),” kata sang pangeran, yang memimpin perusahaan swasta F6 dan sebuah perusahaan yang berbasis di saudi yang disebut Fama Group.
Pangeran mengatakan bahwa kesepakatan untuk pengambilalihan akan tercapai dalam waktu dekat dan menambahkan ia telah menandatangani nota kesepakatan dengan Liverpool tentang pengaturan dan pendidikan akademi sepakbola di Arab Saudi dan Afrika Utara.
“Kami menandatangani kontrak dengan Liverpool pada hari Sabtu lalu setelah mengunjungi klub dan menghadiri pertandingan Liverpool melawan Hull City,” katanya kepada media.
Pangeran menambahkan bahwa ia berinvestasi di Liga Premier dengan alasan : “karena kami berusaha untuk melayani negara melalui kontrak-kontrak seperti ini yang akan bermanfaat bagi perkembangan olahraga Saudi dan sedikit banyak yang akan membuat kami bangga dan kami berharap kami akan beruntung dengan pembelian ini.”
Liverpool gagal untuk meraih kesepakatan pembelian dalam sebuah pembicaraan dengan perusahaan yang dimiliki oleh penguasa Dubai tahun lalu dan baru-baru ini juga seorang pengusaha Kuwait menyatakan minat mereka terhadap klub Liverpool namun belum tercapai kesepakatan.
Tahun lalu, Majalah Forbes memperkirakan klub sepak bola Liverpool bernilai $1 miliar, tidak termasuk utang, dan menempatkannya sebagai menjadi tim sepak bola keempat yang paling berharga di dunia setelah Manchester United, Real Madrid dan Arsenal.
Jika kesepakatan berjalan mulus, Liverpool akan menjadi klub Liga Premier ketiga di bawah kepemilikan orang Arab setelah tahun lalu Manchester City dibeli oleh Abu Dhabi United Group dan pada musim panas ini telah terjadi kesepakatan antara usahawan Dubai Syaikh Sulaiman Al-Fahim dan Portsmouth.
Tapi meskipun tawar-menawar yang terjadi di kantor klub, penggemar Liga Premier tampaknya berpikir para pemilik telah kehilangan sesuatu yang sebenarnya lebih penting, yaitu kecintaan terhadap permainan bola ini.
Bagi penggemar Chelsea – Ismail Yafi transaksi satu juta dolar telah mengambil kebesaran sepak bola itu sendiri.
“Ini telah menjadi sebuah bisnis daripada permainan,” kata pria berumur 29 tahun yang tinggal di Dubai kepada Al Arabiya. “Hal terbaik dari klub-klub Inggris adalah kenyataan bahwa mereka melatih para pemain muda untuk menjadi besar dan tidak membeli mereka.”
Pendukung Liverpool Raj Singh, 26, setuju dan berkata sepak bola menjadi lebih mirip hiburan daripada olahraga.
“Jika Anda melihat klub sepak bola seperti Manchester United atau Liverpool mereka telah mengembangkan pemain muda melalui sebuah sistem namun klub seperti Manchester City yang belum sesukses sekarang mencoba untuk membeli kesuksesan,” kata pelatih sepakbola pribadi yang tinggal di London kepada Al Arabiya.
Tapi ketika ditanya bagaimana menurutnya jika Liverpool disuntik dengan uang tunai seperti Manchester City dan menjadi klub yang kaya, Singh mengatakan: “Itu akan sangat bagus. Masalahnya saat ini adalah kurangnya pembiayaan. Kami adalah tim yang besar tetapi kami juga membutuhkan dukungan keuangan. ”
Namun tidak semua penggemar liga tampaknya terlalu khawatir tentang uang akan merusak olahraga.
“Saya katakan orang Arab datang membawa uang. Semakin banyak yang mereka gunakan untuk tim kami semakin sukses kecenderungan yang kami melihat,” kata pendukung Liverpool diehard James Spencer kepada Al Arabiya.
Liverpool adalah klub sepak bola Inggris yang paling sukses bersama 18 klub inggris lainnya pernah menjadi juara liga dan memenangkan lima Piala Eropa. (fad/eramuslim)