DAGESTAN (Arrahmah.com) – Menurut seorang ahli Amerika, Paul Goble, dalam blog nya dengan mengacu pada sosiolog moskow, Yana Amelia, mengatakan bahwa satu dari setiap tiga warga Dagestan mendukung Jihad di Imarah Kaukasus yang diduduki Rusia.
Amelina menerbitkan angka-angka dalam sebuah artkel di harian Moskow, Zavtra.
Dalam artikelnya yang berjudul “Waktu bekerja melawan kita. Mengapa oposisi Rusia tumbuh di Kaukasus, Amelina khususnya mengatakan :
“Peristiwa dalam beberapa bulan terakhir di Kaukasus Utara, khususnya di Dagestan, bisa disebut mengkhawatirkan. Ada proses yang sangat berbahaya di Dagestan kini. Langkah demi langkah, ‘ekstrimis’ merebut posisi di dalam masyarakat, dan mereka hanya membunuh lawan-lawan mereka.”
“Dengan tingkat probabilitas tertentu (tidak ada subjek sosiologi yang nyata), Anda dapat mengatakan bahwa pendukung ideologi ‘radikal’ telah mencapai sepertiga dari jumlah ummat Islam, terutama di kalangan pemuda,” lanjutnya.
“Sepertiga dari simpatisan ‘ekstrimis’ cukup banyak. Tentu saja mereka tidak semuanya terjun mengambil bagian dalam Jihad bersenjata.”
Ada juga pemimpin agama yang aktif dalam propaganda Salafi dan ada struktur keuangan dan menyediakan aset bawah tanah, ID, senjata dan uang.
Dan ada orang-orang yang bersimpati dengan Mujahidin dengan menyediakan mereka mata pencaharian dan memberikan bantuan.
Menurut Amelina, basis dari perekrutan terhadap pemuda adalah slogan mengenai iman yang benar, pemerintahan Islam, kekhilafahan Islam dan yang paling penting keadilan yang saat ini terus berkurang di Dagestan.
“Sayangnya, waktu bekerja melawan kita,” ungkap Amelina. (haninmazaya/arrahmah.com)