Pertunjukan teater satire buatan Amerika, berjudul Jihad The Musical, di Britania Raya Rabu lalu (1/8) menghebohkan banyak orang. Namun humor memperolok-olokan ”jihad” ini banyak mendapat kritikan.
Satire itu bercerita tentang seorang petani muda Afghanistan, bernama Sayid al-Boom. Ia, sebenarnya hanya ingin membudidaya bunga, untuk menyenangkan kakak perempuannya, yang suka memerintah. Namun, godaan seorang gadis cantik berkerudung membuat petani muda ini jatuh cinta. Tanpa disadarinya, ia terlibat ekspor candu. Dan selanjutnya jatuh ke dalam jaringan kelompok teror internasional, yang melancarkan berbagai serangan di dunia Barat.
Teater musikal ini dipertunjukan Rabu lalu pada Festival Fringe, di Edinburgh. Salah satu puncak musikal tersebut adalah paduan suara wanita yang juga menari-nari mengenakan burqa dan membawa senapan mesin. Mereka menyanyikan lagu “I only see your eyes” (hanya kulihat matamu) dan “I wanna be like Osama” (aku ingin seperti Usamah). Lagu terakhir ini dinyanyikan oleh pemeran utama, Sorab Wadia.
Dalam cupilikan lagu ”I wanna be like Osama”, ada cukplikan begini;
”Aku ingin seperti Osama Aku ingin membom, agar terkenal di seluruh dunia. Aku tahu orang akan membenciku. Tapi, demi Tuhan, mereka tak akan bisa mengabaikanku lagi. Seperti ketika CIA menilai, aku ini orang yang tidak ada harganya.”
Hanya saja, tak semua orang mengaku tarian dan nyanyian memperolok-okok seperti itu. Bahkan menjelang pembukaan, pada suatu situs web petisi milik pemerintah Inggris, tertera himbauan pada Perdana Menteri Gordon Brown untuk mengutuk “acara potret ’teroris’ tak bermutu itu”. Menurut para pengecam, setelah serangan di London dan Glasgow, pertunjukan musikal seperti itu terlalu mencolok dan bisa melukai perasaan, terutama para korbannya.
Produsen acara, James Lawler mengaku musikal itu tidak dimaksudkan membuat kejutan, atau menggerakkan media. “Kami tidak bermaksud melukai perasaan orang atau menghina siapa pun juga, ” ujar Lawler. “Ini hanya sekedar musikal kocak, ” tambahnya.
Sumber: Hidayatullah