HELMAND (Arrahmah.com) – Setelah sebelumnya melakukan “dinas” di Irak, Tentara Inggris, Resimen SAS kini dikirimkan ke Afghanistan dalam sebuah penyebaran terbesar angkatan khusus Inggris di Afghanistan.
Skwadron kedua dari 22 SAS dikirim ke Afghanistan sejak pertempuran di Irak, untuk melakukan operasi gerilya “meghabisi” Taliban di Afghanistan.
Penyebaran SAS dipusatkan di wilayah selatan dimana kekuatan mujahidin Afghanistan tak terkalahkan, membantu sekitar 700 tentara biasa Inggris.
Peralihan SAS dari Irak ke Afghanistan bersamaan waktunya dengan penggantian pemimpin militer AS untuk perang di Afghanistan, Jenderal David McKiernan, kini kepemimpinan dipegang oleh Letjen Stanley McChrystal.
Dampak SAS di Baghdad saat itu adalah berhasil membujuk para pejuang Sunni untuk bergabung dengan tentara boneka Irak dan tentara kafir di sana, berbalik memerangi mujahidin Daulah Islam Irak. Malangnya, kini para pejuang bodoh tersebut tidak mendapatkan apa-apa yang dulu diiming-imingi kepada mereka. Para pejuang tersebut hanya menjadi boneka dan digunakan saat diperlukan.
Para tentara SAS pernah disebarkan di kota Sadr sebagai upaya menangkap petinggi-petinggi mujahid di sana, melakukan penggerebekan dari malam ke malam, namun sayangnya mereka tidak mendapatkan apa-apa.
Kedatangan SAS dari Irak menuju Afghanistan diharapkan oleh pemerintah Inggris mampu memberikan perubahan di Provinsi Helmand, dimana sejumlah besar tentara Inggris beroperasi di sana.
Sebelum beroperasi Inggris mengklaim telah memberikan latihan khusus kepada para tentara SAS juga mempersenjatai mereka dengan senjata khusus yang tidak dimiliki tentara biasa.
Kita lihat saja, apakah para tentara “khusus” ini betah berada di Afghanistan dan mampu menghadapi perlawanan mujahidin Imarah Islam Afghanistan?
Dalam peristiwa terpisah, sedikitnya 3 tentara Inggris tewas di wilayah selatan Afghanistan pada minggu ini. (haninmazaya/arrahmah.com)