NEW DELHI (Arrahmah.com) – Seorang aktivis partai BJP ditangkap setelah seorang sukarelawan jatuh sakit karena minum air seni sapi di sebuah pesta untuk memerangi virus corona baru, kata polisi pada Rabu (19/3/2020).
Narayan Chatterjee, seorang aktivis Partai Bharatiya Janata, ditangkap oleh polisi negara bagian Bengal Barat pada Selasa (18/3) malam karena menggelar acara konsumsi urin sapi dan memaksa relawan sipil untuk minum urin sapi.
“Relawan sipil itu jatuh sakit pada hari Selasa dan mengajukan pengaduan ke polisi. Aktivis BJP ditangkap pada Selasa (18/3) malam,” kata kepala kepolisian Kolkata Anuj Sharma kepada AFP.
Presiden cabang BJP di Bengal Barat mengatakan kepada AFP bahwa penangkapan Chatterjee tidak berpengaruh terhadap partai.
“India adalah negara yang demokratis. Setiap orang memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya,” kata Dilip Ghosh.
“Sangat disayangkan bahwa Chatterjee ditangkap karena mengutarakan pendapatnya dan mengorganisir acara itu. Kita tidak tahu apakah sukarelawan sipil itu dipaksa untuk minum air seni sapi atau tidak,” imbuhnya.
Banyak orang di negara berpenduduk mayoritas Hindu tersebut menganggap sapi adalah hewan suci dan percaya bahwa meminum air seni sapi merupakan obat mujarab untuk segala macam penyakit, dari radang sendi dan asma hingga kanker dan diabetes.
Pekan lalu, puluhan aktivis Hindu mengadakan pesta air seni sapi di ibu kota New Delhi, di mana mereka mengadakan ritual menyembah api dan minum air seni dari cangkir tanah untuk melawan COVID-19.
Seorang pedagang susu yang juga menjual air seni dan kotoran sapi juga ditangkap oleh kepolisian India pada Selasa (18/3). “Pedagang ini mengklaim bahwa air seni dan kotoran sapi dapat menjaga dari infeksi virus corona”, kata perwira senior polisi dari distrik Hooghly, Humayan Kabir kepada AFP.
Kabir mengatakan pedagang, yang bernama Sheikh Masud, menjual urin sapi seharga 500 rupee India ($ 6,69) per liter dan kotoran sapi seharga 400 rupee per kilogram (2,2 pound).
Masud, yang menggantung poster di tokonya dengan tulisan “Minum urin sapi untuk menangkal virus corona” mengatakan kepada polisi bahwa dia terinspirasi untuk menjual kotoran setelah mendengar kabar mengenai pesta air seni sapi di Delhi.
Pemerintah mengatakan pada Rabu (19/3), ada 151 kasus positif dan tiga kematian akibat virus di India, negara dengan populasi terpadat kedua di dunia yang memiliki 1,3 miliar penduduk.
Sebagian besar sekolah, fasilitas hiburan termasuk bioskop, dan bahkan Taj Mahal yang ikonik telah ditutup di India sebagai upaya untuk mencegah dan menghentikan penyebaran wabah COVID-19. (rafa/arrahmah.com)