KABUL (Arrahmah.id) – Noor Mohammad Saqib, pelaksana tugas Menteri Haji dan Urusan Agama, mengatakan pada Sabtu (27/4/2024) dalam sebuah acara peringatan kemenangan Mujahidin melawan Soviet, bahwa kemenangan Mujahidin pada tanggal 8 Saur 1371 (kalender matahari), tidak dapat dipertahankan karena perselisihan di antara mereka.
Saqib menyatakan bahwa Afghanistan selalu menghadapi serangan dan intervensi dari negara-negara besar, namun tujuan mereka selalu gagal. Menurutnya, gerakan “Taliban” muncul setelah meningkatnya perselisihan di antara beberapa pihak.
Noor Mohammad Saqib menambahkan, “Musuh internal dan eksternal telah dikalahkan, tetapi seperti yang Anda ketahui, kami memenangkan revolusi dan jihad ini, tetapi kami tidak dapat mempertahankannya.”
Beberapa pejabat Imarah Islam dalam peringatan tersebut menyatakan bahwa rezim komunis di negara yang didirikan oleh bekas Uni Soviet tersebut, menyebabkan perpecahan dan perang internal di Afghanistan melalui berbagai metode, lansir Tolo News (27/4/2024).
Sayed Ahmad Shahidkhil, wakil militer dari Kementerian Kebajikan dan Keburukan, mengatakan: “Konspirasi yang telah direncanakan oleh Rusia dan intelijen di belakang layar menyebabkan para ulama menjadi martir.”
Madar Ali Karimi Bamyani, Wakil Menteri Pembangunan Perkotaan dan Perumahan, mengatakan dalam acara ini: “Sejarah adalah pelajaran bagi mereka yang hidup di masa depan.”
Pada saat yang sama, Khalil Rahman Haqqani, penjabat Menteri Pengungsi dan Repatriat, menyatakan bahwa musuh-musuh Afghanistan masih menunggu untuk menghancurkan pemerintah Afghanistan saat ini. Haqqani menambahkan bahwa dalam dua pertempuran baru-baru ini melawan Soviet dan Amerika di Afghanistan, perempuan dan anak-anak menderita kerusakan dan korban paling besar.
Khalil Rahman Haqqani berkata, “Musuh masih mengintai dan mencoba dengan berbagai nama untuk memecah belah rakyat Afghanistan.”
Beberapa anggota Majelis Ulama dan tokoh berpengaruh di negara tersebut mengatakan dalam konferensi pers pada peringatan tersebut bahwa dalam tiga dekade terakhir, banyak upaya telah dilakukan untuk menumbuhkan prasangka agama, etnis, dan bahasa di negara tersebut.
Hari ketujuh dan kedelapan Saur adalah dua hari berturut-turut dalam kalender Afghanistan yang membawa perubahan signifikan di negara tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)