BOYOLALI (Arrahmah.id) – Santri di Boyolali, Jawa Tengah, yang dibakar di kamar tamu Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, masih dirawat di rumah sakit. Saat ini, kamar tamu tesebut masih dipasang garis.
Santri berinisial SS (15) asal Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat tersebut masih menjalani perawatan medis di RSUD Simo, Boyolali.
Direktur Ponpes Darusy Syahadah Qosdi Ridwanulloh menjelaskan, kejadian itu berawal dari santri baru yang menyimpan HP di pondok. Hal itu tidak dibenarkan karena setiap santri dilarang membawa HP.
“Sebenarnya setiap santri dilarang membawa HP, tetapi dia diam-diam menyembunyikan HP. HP tersebut dipinjam oleh teman dekatnya,” katanya, lansir Beritasatu.com, Rabu (18/12/2024).
Direktur RSUD Simo Ratmi Pungkasari mengatakan, saat ini kondisi korban mulai membaik, tetapi masih menjalani perawatan oleh tim medis.
“Saat ini sudah mulai membaik, luka yang ada di bagian muka mulai kering, kalau luka lainnya begitu kering. Karena rumahnya jauh, saat ini masih dirawat di rumah sakit dahulu,” ujar dia terkait santri dibakar di Boyolali.
Sementara itu, pelaku pembakaran inisial MGS (21) kini diamankan Polres Boyolali.
Kasus santri dibakar di Boyolali itu bermula ketika pelaku membawa botol plastik berisi bensin yang awalnya diduga hanya untuk menakut-nakuti korban. Namun, pelaku kemudian menyiramkan bensin ke tubuh korban dan menyalakan korek api. Hal itu menyebabkan korban terbakar.
(ameera/arrahmah.id)