ANKARA (Arrahmah.com) – Anggota partai Partai Persatuan Turki (BBP) telah menggelar drama komedi anti-perayaan tahun baru dimana dalam drama tersebut dikisahkan bahwa Santa Claus menjadi seorang Muslim setelah mempelajari bahwa “tidak ada ruang untuk barbarisme” dalam Islam.
Dalam sebuah drama komedi yang digelar di barat laut kota Bolu tengah, Izzet Baysal Avenue, anggota partai BBP yang berpakaian sebagai “Santa” mulai mendistribusikan hadiah Tahun Baru kepada orang-orang yang lewat sebelum tertangkap oleh Yenicheri, sebagaimana dilansir oleh Hurriyet Daily News, Rabu (30/12/2015).
“Santa” itu kemudian dibawa ke hadapan “Kadi,” seorang hakim Muslim di Kekaisaran Utsmani, yang diperankan oleh mantan kepala BBP wilayah Bolu, Mahmut Alan.
Hakim bertanya kepada “Santa” apa yang dia lakukan, dan hakim itu mengetahui bahwa ia merayakan kelahiran Yesus Kristus dengan memakai merah dan mengkonsumsi alkohol.
Setelah Santa memberikan pendapatnya kepada publik, sang hakim kemudian melepaskan “Santa”, setelah sang Hakim memahami bahwa masyarakat tidak dipaksa untuk melakukan perayaan.
Santa terkejut setelah diberi tahu bahwa “tidak ada tempat untuk barbarisme” dalam Islam atau antara orang-orang Turki, “Santa” tersebut kemudian memutuskan untuk masuk Islam.
Drama komedi tersebut merupakan sekuel dari drama yang digelar oleh partai BBP menjelang Tahun Baru pada tahun 2014, ketika seorang Santa secara simbolis diusir dari kota oleh Yenicheri atas perintah dari “sultan.”
“Warga merayakan karena mereka menganggap Tahun Baru sebagai hiburan dan bukan sebagai Natal,” kata Alan. “Mereka [orang Kristen] tidak merayakan hari besar kita, mengapa kita harus merayakan hari besar mereka? Ini menarik dan kami menggelar drama ini untuk mengingatkan masyarakat,” tambahnya.
(ameera/arrahmah.com)