GAZA (Arrahmah.id) — Sebuah surat bertulisan tangan dari salah seorang sandera Israel yang dibebaskan kelompok perlawanan Palestina Hamas ramai jadi perbincangan. Dalam surat itu dikatakan bahwa sandera mengucapkan terima kasih kepada Hamas penculiknya.
Namun, dilansir The Times of Israel (2/2/2025), keluarga Keith Segel yang berkewarganegaraan Israel-AS ini mengatakan bahwa surat itu merupakan propaganda Hamas.
Menurut mereka, Keith Siegel dipaksa sebelum dibebaskan untuk menulis surat ucapan terima kasih kepada para penculiknya atas perlakuan yang diterimanya selama ditawan selama 484 hari.
Adapun isi suratnya adalah sebagai berikut:
Kepada para pejuang Al-Qassam,
Nama saya Keith Siegel, dan saya berasal dari Kfar Gaza.
Saya ditawan di Gaza dari 7 Oktober 2023 hingga Januari 2025.
Para pejuang yang menjaga saya memastikan bahwa semua kebutuhan saya terpenuhi selama periode ini, termasuk makanan, air, obat-obatan, vitamin, kacamata, monitor tekanan darah, dan kebutuhan lainnya.
Mereka juga membawa dokter untuk memeriksa saya ketika saya merasa tidak enak badan dalam waktu lama.
Para penjaga menanggapi permintaan saya mengenai makanan dan masalah diet apa pun.
Mereka juga memastikan untuk membawa makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan saya (makanan nabati tanpa minyak).
Para penjaga memperlakukan saya dengan baik.
Saya yakin bahwa pemerintah Israel tidak melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan pembebasan saya, yang memperpanjang penahanan saya dan memperburuk kondisi semua pihak yang terlibat.
Akhirnya, saya sampaikan terima kasih kepada para pejuang yang telah merawat saya selama periode ini.
Keith Siegel
Keluarganya telah meminta agar surat yang dipaksa Hamas untuk ditulisnya, tertanggal 18 Januari, tidak dipublikasikan oleh media.
“Hamas memaksa Keith untuk menulis surat ucapan terima kasih yang terperinci kepada mereka saat menyanderanya,” kata keluarganya dalam sebuah pernyataan. “Ini hanyalah salah satu contoh dari banyak contoh yang menunjukkan perilaku kejam dan sinis Hamas, dan menyoroti urgensi untuk membawa semua sandera yang tersisa kembali ke rumah.”
Siegel dibebaskan pada hari Sabtu di Kota Gaza. Dia dan istrinya, Aviva, diculik dari Kibbutz Kfar Aza pada 7 Oktober 2023. Aviva dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada November 2023.
Dia dilaporkan memberi tahu orang-orang yang dicintainya bahwa makanan sangat langka saat ditawan, dan meskipun dia seorang vegetarian, dia kadang-kadang memakan produk daging yang diberikan kepadanya untuk bertahan hidup. (hanoum/arrahmah.id)