Arrahmah.Com – Mantan panglima pasukan pimpinan Amerika di Irak menggambarkan konflik tersebut sebagai mimpi buruk tanpa akhir.
Letnan Jenderal Ricardo Sanches, yang mengepalai pasukan tersebut selama satu tahun dari bulan Juni tahun 2003, mengatakan strategi Gedung Putih sekarang ini merupakan satu upaya yang mati-matian untuk memperbaiki berbagai kebijakan yang keliru selama bertahun-tahun.
Ia secara khusus menyebut tindakan membubarkan tentara Irak yang lama, dan kegagalan untuk menjalin hubungan dengan para pemimpin masyarakat adat.
Jenderal Sanchez menyebut situasi sekarang ini sebagai sulit dikendalikan, sementara Washington tidak punya pilihan lain kecuali meneruskan upayanya.
“Tidak diragukan lagi bahwa Amerika hidup dalam mimpi buruk tanpa akhir,” kata Sanchez kepada para wartawan di Arlington di dekat Washington.
Ada kemajuan
Jenderal purnawirawan itu menyalahkan pemerintah Bush atas apa yang ia gambarkan sebagai kegagalan yang sangat besar di Irak.
Ia mengatakan para pemimpin politik Amerika tidak mampu serta tidak cakap karena itu bisa diseret ke mahkamah militer seandainya mereka adalah tentara.
Sanchez juga menggambarkan peningkatan operasi militer secara tiba-tiba di Irak sekarang ini sebagai upaya pemerintah Amerika yang tidak dapat menerima berbagai kenyataan perang.
Dalam reaksinya, Gedung Putih dengan cepat merujuk kepada laporan yang dibuat oleh panglima komandan AS di Irak sekarang ini, Jenderal David Petraeus dan Dubes AS Ryan Crocker, yang mengatakan situasi masih sulit namun ada peningkatan perlahan.
“Kami menghargai jasanya kepada negara. Tetapi seperti dikatakan oleh Jenderal Petraues dan Dubes Crocker, masih banyak yang harus dilakukan namun kemajuan mulai terjadi di Irak,” kata juru bicara Gedung Putih Trey Bohn.
Letnan Jenderal Sanches adalah panglima pasukan pimpinan Amerika Serikat di Irak antara tahun 2003 dan 2004.
Ia mengundurkan diri dari militer setelah skandal yang terjadi di penjara Abu Ghraib dimana para tawanan Irak dianiaya oleh tentara Amerika.
Sementara itu, para Petinggi Tentara Kafir As masih tidak bisa menerima kenyataan tentang kekalahan mereka di Iraq, Lebih dari 4 ribu korban tentara yg dibunuh oleh Para Mujahidin Iraq selama invasi mereka. Allahu Akbar(armnews/bbc)