SANA’A (Arrahmah.com) – Sekurangnya 18 orang tewas dan 56 lainnya mengalami cedera dalam bentrokan parah yang terjadi di utara ibukota Sana’a.
Bentrokan itu terjadi beriringan dengan kembalinya presiden Yaman yang diperangi, Ali Abdullah Saleh, dari Arab Saudi. Pasukan rezim bentrok dengan para pendukung Jenderal Ali Mohsen Al Ahmar yang anti-Saleh di distrik Al Hasaba kemarin (23/9/2011).
Saleh kembali ke Yaman beberapa hari setelah pasukan rezim melancarkan kekerasan terhadap para demonstran yang sangat anti-pemerintah sehingga merenggut nyawa lebih dari 100 demonstran.
Saleh meninggalkan Yaman dan datang ke Arab Saudi pada tanggal 3 Juni untuk memperoleh perawatan medis atas luka yang dideritanya akibat serangan roket yang menghantam istana kepresidenan di Sana’a.
Ratusan ribu warga Yaman terus melangsungkan aksi protes anti-rezim di beberapa kota besar di seluruh Yaman sejak Januari, meminta Saleh mundur dari kekuasaan yang sudah ia genggam selama lebih dari tiga dekade.
Para demonstran juga meminta pemerintah segera mengakhiri kemiskinan dan korupsi yang telah membudaya di negeri termiskin di dunia Arab tersebut. Mereka pun meminta agar Yaman segera memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat yang selalu memakai dalih perang melawan teror untuk terus menekan negara-negara yang menjadi sekutunya. (althaf/arrahmah.com)