(Arrahmah.com) – Sampai Rabu pagi (31/10), badai Sandy telah menewaskan 101 warga AS dan menyebabkan 6,5 juta warga AS terputus dari layanan listrik.
Walikota New York, Michael Bloomberg, menyatakan sedikitnya 18 warga tewas di New York saja. Ia menyebutkan, “Ini adalah badai yang sangat merusak. Barangkali badai terburuk dalam sejarah kita.”
Pemerintah New York melaporkan kepolisian dan Garda Nasional telah menyelamatkan ratusan warga selama proses evakuasi setelah serangan badai Sandy. Sementara itu Dinas Pemadam Kebakaran New York bekerja keras untuk memadamkan kebakaran di 23 tempat di seluruh kota New York. Sampai saat ini sebagian titik kebakaran belum berhasil dipadamkan.
Hari Rabu kemarin merupakan hari ketiga serangan badai Sandy terhadap 13 negara bagian di wilayah pantai timur AS. Badai Sandy menyebabkan ledakan pembangkit listrik di Manhattan, sehingga menyebabkan 200 ribu rumah di kota New York tidak mendapatkan aliran listrik.
Badai Sandy juga meruntuhkan gedung 90 lantai di Central Park, New York. Sementara itu ratusan pemukiman dan gedung lainnya porak poranda oleh terjangan angin kencang. Seluruh jalur metro dan kereta api bawah tanah sendiri lumpuh total oleh kerusakan jalur transportasi dan banjir.
Pemerintah AS telah mengumumkan bahwa beberapa bandara internasional di New York dan New Jersey akan mulai beroperasi pada Rabu (31/10) setelah pembatalan 18 ribu jadwal penerbangan pada Senin dan Selasa.
“Bandara John Kennedy kemungkinan akan kembali dibuka pada hari Rabu. Namun bandara-bandara besar lainnya belum memungkinkan karena genangan banjir dan kerusakan lainnya.”kata sejumlah pejabat AS, dikutip oleh TV Al-Arabiya.
(muhib almajdi/arrahmah.com)