WASHINGTON DC (Arrahmah.com) – Seorang warga negara AS, Samir Khan (23), atau yang di dunia maya lebih dikenal dengan nama “Inshaallahshaheed”, diduga berada di balik penerbitan majalah Al Qaeda “Inspire”. Akankah pemilik dan pengelola situs “The Ignored Puzzle Pieces of Knowledge” ini ditangkap otoritas AS?
Jihad Global Dunia Maya
Nama Samir Khan atau Inshaallahshaheed, pemilik dan pengelola situs “The Ignored Puzzle Pieces of Knowledge” sudah lama menjadi target dan incaran pemerintah kafir Amerika karena aktivitasnya dalam jihad global dunia maya. Nama Samir Khan melegenda di dunia maya sebagaimana nama Irhaby007 dikaitkan dengan aktivitasnya dalam cyber jihad.
Samir Khan lahir di Arab Saudi dan pindah ke AS pada usia tujuh tahun. Intelijen AS telah menguntit Samir Khan sejak beberapa tahun yang lalu saat dia tinggal di Carolina Utara. Penyebabnya Samir Khan dikuntit karena beliau aktif di dunia maya mendukung dan mempublikasikan jihad, termasuk mempublikasikan video-video yang diproduksi oleh mujahidin seluruh dunia. Situs beliau “The Ignored Puzzle Pieces of Knowledge” berkali-kali di hack oleh pelbagai pihak, namun Alhamdulillah hingga kini masih on line.
Kini, Samir Khan atau Inshaallahshaheed kembali menjadi incaran polisi AS, karena dicurigai terkait dengan majalah Al Qaeda berbahasa Inggris yang baru-baru ini terbit on line, “Inspire”. Hal ini dikarenakan, beberapa konten “Inspire” sama dengan yang beliau posting di blog pribadinya.
Perang Media Tiada Akhir
Sebagaimana dikutip news.com.au, Selasa (20/7/2010), sejak Oktober tahun 2009 Samir Khan telah meninggalkan AS dan kini bermukin di Yaman. Khan melakukan perjalanan ke Yaman dengan tiket pulang-pergi, tetapi ia tidak kembali lagi ke AS. Majalah “Inspire” yang sudah tersebar luas di dunia maya tersebut dalam edisi perdananya memuat artikel dan wawancara dengan Syekh Anwar al Awlaki, ulama asal Yaman yang juga hijrah dari AS dan kini mukim di Yaman.
Aktivitas dan perhatian Samir Khan terhadap perang media di dunia maya memang sangat besar. Dikenal piawai dalam pembuatan situs maupun blog untuk kemudian memposting berita-berita dan video jihad dari seluruh dunia Islam.
Tentu saja, aktivitasnya ini sangat tidak disukai oleh musuh-musuh Islam. Sudah tidak terhitung berapa kali upaya untuk membungkam situs miliknya, termasuk munculnya artikel-artikel yang menjelek-jelekkan dan menghasut dirinya yang ditulis oleh jurnalis-jurnalis AS.
Sebelum pindah ke North Carolina, Khan pernah tinggal di New York dan dekat dengan pengelola serta anggota “Islamic Thinkers Society” (ITS) yang juga merupakan komunitas Islam yang concern dengan nasib dan perkembangan dunia Islam. ITS sendiri berulangkali berurusan dengan polisi New York karena aksi-aksi mereka yang dikenal vocal dan berani, termasuk ketika mendemo Amina Wadud yang menyelenggarakan Jum’atan ‘aneh’ di tengah-tengah kota New York. Namun lagi-lagi yang menjadi permasalahan adalah adanya tuduhan teroris yang langsung dialamatkan kepada siapapun yang akktif menyuarakan Islam dan memberitakan jihad kaum Muslimin. Ironis!
Seorang seperti Samir Khan, bagi otoritas AS sangatlah berbahaya. New York Times menyebutnya sebagai “semacam stasiun relay Barat untuk produksi multimedia dari kelompok Islam militan.”
Media-media AS melabeli Khan sebagai seorang ekstrimis atau Muslim Radikal. Masih menurut New York Times, Khan mulai beraktivitas sejak tahun 2005 dengan nama “Inshaallahshaheed” dari rumah orangtuanya di Charlotte, NC, AS. Kini, beliau menjadi tersangka yang diduga berada di balik penerbitan majalah Al Qaeda “Inspire”. Untungnya, saat ini Samir Khan sudah berada jauh dari AS, yakni di Yaman. Akankah AS mengejar Samir Khan hingga ke Yaman?
Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)