RIYADH (Arrahmah.com) – Sejumlah media massa Arab Saudi melaporkan bahwa Radio Riyadh membeli sejumlah lagu milik beberapa orang penyanyi dari perusahaan Rotana seharga lebih dari 3 juta riyal, harian Saudi Al-Wiaam melaporkan pada Rabu (26/6/2013).
Berita itu menjadi trending topik di kalangan para aktivis Arab Saudi. Para aktivis melalui situs jejaring sosial twitter mengungkapkan rasa malu mereka atas ulah stasiun radio milik rezim Arab Saudi tersebut. Menghamburkan lebih dari tiga juta riyal Saudi, atau senilai dengan 8 milyar rupiah, untuk membeli hal yang tak bermanfaat dianggap sebagai tindakan tidak tepat.
Salah seorang aktivis melalui akun twitter mengatakan, “Hasbiyallah wa ni’mal wakiil. Di tengah kita ada orang-orang yang tidak mendapatkan makanan untuk anak-anaknya. Adapula yang tidak memiliki tempat tinggal untuk anak-anaknya. Sementara mereka mempergunakan harta untuk hal yang membawa bahaya dan tidak membawa manfaat,” seperti dikutip harian Al-Wiaam.
Para aktivis lainnya mengkritik kebijakan Radio Riyadh yang menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan menghamburkan harta dalam jumlah luar biasa untuk membeli lagu-lagu, di saat kaum muslimin dibantai di Suriah, Irak dan negeri-negeri Islam lainnya.
Mantan dosen ilmu akidah, sekte dan kelompok pemikiran kontemporer pada Fakultas Tarbiyah Universitas King Saud bin Abdul Aziz, Syaikh Ibrahim al-Faris mengomentari pembelian lagu-lagu seharga tiga juta riyal tersebut dengan mengatakan, “Saya tidak punya nafas untuk berkomentar, karena saya sendiri telah melihat seorang wanita Saudi yang mengumpulkan makanan dari tempat sampah.”
Seorang aktivis lainnya melalui akun twitter bertanya-tanya, “Kenapa harta sebesar itu tidak dipergunakan untuk membiayai 300 pejuang untuk membela agama dan kehormatan kita di Aleppo?” (muhibalmajdi/arrahmah.com)