JAKARTA (Arrahmah.com) – Dedengkot band indie asal Bandung, Pure Sturday, baru saja ditinggal oleh gitaris dan drummernya – Aditya Ardinugraha (Adi) dan Yudistira Ardinugraha (Udi) – karena alasan ingin fokus mendalami agama Islam.
Saat mendengar pernyataan kemunduran kedua personel PURE SATURDAY tersebut, managernya Budi Gunawan, mengaku shock, sebagaimana dilaporkan Konter Kultur pada Sabtu (31/1/2015).
“Masih shock, begitu mendadak,” jelasnya singkat, dilansir Rolling Stone (30/1/2014)
Budi sempat menceritakan bagaimana Adi dan Udi mengundurkan diri dari band pada hari Minggu (25/1) lalu sehabis menyelesaikan tugas mereka sebagai pengisi acara Levi’s Commuter U: TH Fest 2015 di Plaza Selatan, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
“Anak-anak Pure Saturday sedang ngobrol-ngobrol waktu itu, baru saja beres main. Tiba-tiba Adi dan Udi mengeluarkan statement, mau resign. Kami benar-benar kaget. Nggak ada curhat dulu atau semacamnya, tapi langsung pengumuman keluar. Keputusan mereka sudah positif, tidak bisa diganggu-gugat. Mau bagaimana lagi? Ini urusan prinsip, urusan kepercayaan,” terang Budi.
Adi dan Udi sebenarnya sudah cukup lama mempelajari agama namun baru mulai intens pada akhir 2014 lalu. Namun Budi tidak menyangka kalau akhirnya membuat keduanya sampai meninggalkan band dan memutuskan untuk tidak memainkan musik lagi. Ia menyatakan, “Kami tahu kalau mereka sedang mendalami agama Islam, tapi nggak tahu kalau ternyata sampai nggak bisa bermusik, baru ngomong saat pengumuman keluar itu. Bingung, kaget, kecewa; campur aduk.”
Adi dan Udi sebenarnya merupakan salah dua pendiri Pure Saturday pada tahun 1994, bersama eks-vokalis Suar Nasution, gitaris Arief Hamdani dan bassist Ade Purnama. Kabar mengejutkan datang dari salah satu veteran grup musik independen asal Bandung, Pure Saturday. Dua personel mereka—saudara kembar Aditya Ardinugraha (gitaris) dan Yudistira Ardinugraha (drummer)—menyatakan mundur dari band.
“Masih shock, begitu mendadak,” kata Budi Gunawan selaku manajer Pure Saturday ketika dikontak Rolling Stone pada Jumat (30/1) petang tadi, mengutarakan perasaannya terhadap berita ini.
Budi bercerita bahwa Adi dan Udi, panggilan akrab si kembar, menyatakan keinginannya untuk keluar dari Pure Saturday secara mendadak pada hari Minggu (25/1) lalu tepat setelah merampungkan tugas mereka sebagai pengisi acara Levi’s Commuter U:TH Fest 2015 di Plaza Selatan, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
“Anak-anak Pure Saturday sedang ngobrol-ngobrol waktu itu, baru saja beres main. Tiba-tiba Adi dan Udi mengeluarkan statement, mau resign. Kami benar-benar kaget. Nggak ada curhat dulu atau semacamnya, tapi langsung pengumuman keluar. Keputusan mereka sudah positif, tidak bisa diganggu-gugat. Mau bagaimana lagi? Ini urusan prinsip, urusan kepercayaan,” terang Budi.
Menurutnya, Adi dan Udi sudah cukup lama mempelajari agama namun baru mulai intens pada akhir 2014 lalu. Ia menyatakan, “Kami tahu kalau mereka sedang mendalami agama Islam, tapi nggak tahu kalau ternyata sampai nggak bisa bermusik, baru ngomong saat pengumuman keluar itu. Bingung, kaget, kecewa; campur aduk.”
Budi juga mengakui kalau ia memperhatikan adanya pengurangan hasrat bermusik dari Adi dan Udi dalam beberapa waktu belakangan. Hanya saja, ia mengira bahwa hal tersebut mengambil tempat karena urusan pekerjaan.
Berikutnya, Pure Saturday dijadwalkan tampil di Makassar pada 7 Februari mendatang dalam rangka pentas seni gelaran SMA Negeri 11 Makassar. Budi mengungkapkan bahwa Pure Saturday masih belum tahu siapa yang akan menggantikan sementara posisi Adi dan Udi nantinya. “Berhubung sudah mepet, kami mau cari yang tahu dan hafal lagu-lagu Pure Saturday saja,” ujarnya.
Pihak Pure Saturday juga berencana untuk menyelenggarakan sebuah konferensi pers dalam waktu dekat ini, kemungkinan besar setelah penampilan mereka di Makassar, guna mengumumkan keluarnya Adi dan Udi secara resmi.
Patut digarisbawahi bahwa Adi dan Udi adalah salah dua pendiri Pure Saturday pada 1994, bersama eks-vokalis Suar Nasution, gitaris Arief Hamdani dan bassist Ade Purnama. Keputusannya untuk bertekad menimba ilmu agama patut kita apresiasi. Tentu keputusan semacam itu tidaklah mudah bagi musisi setenar mereka. Salut! Maasyaa Allah. (adibahasan/arrahmah.com)