PARIS (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Perancis, penjahat perang Juppe Allen, sebenarnya mengancam pada konferensi pers Kamis (24/3/2011) akan membombardir Arab Saudi dan Suriah dari udara.
Teroris ini mengatakan bahwa perang salib di Libya harus menjadi contoh bagi Arab Saudi, Suriah dan negara-negara lain, lapor Al Jazeera.
Ia menekankan bahwa serangan terhadap Libya bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu, tapi tidak berbulan-bulan.
Dalam konteks ini bahwa pernyataan dari menteri luar negeri, yang secara terbuka mengancam dengan membombardir Arab Saudi yang dianggap sebagai “sekutu terpercaya Amerika Serikat”, dapat digambarkan sebagai sensasi politik.
Tentara salib telah menyerang Libya, dan pernyataan kementrian luar negeri Perancis menunjukkan bahwa aliansi negara Barat yang dipimpin oleh teroris
Amerika, sebenarnya mendeklarasikan delegitimasi dari apa yang disebut hukum internasional, salah satu pilar yang merupakan prinsip kedaulatan negara.
Sejak saat itu, tidak ada negara di dunia, anggota PBB, dilindungi oleh “hukum internasional”.
Kelompok aliansi Barat yang dipimpin oleh negara penjajah AS, telah menetapkan secara de facto tatanan dunia baru di mana rezim berdarah Obama dan kroni-kroninya akan menghukum atau memaafkan semua orang yang mereka inginkan saat ini. (haninmazaya/arrahmah.com)