KABUL (Arrahmah.com) – Pasukan salibis Amerika Serikat mundur dari basis tersembunyinya di timur Afghanistan yang diserang mujahidin minggu lalu dalam sebuah pertempuran mematikan untuk menghancurkan kekuatan tentara ASm kata pejabat NATO pada Jumat (9/10).
Penarikan mundur dari Kamdesh, daerah yang terdekat dengan perbatasan Pakistan semakin besar memberi kemungkinan mujahidin memperluas dan memperkuat tubuhnya untuk memperoleh kemenangan di Afghanistan.
Namun militer AS mengungkapkan bahwa penarikan tersebut sudah direncanakan sejak pertempuran 3 Oktober dan diklaim sebagai salah satu dari strategi yang telah ditetapkan oleh panglima perang AS di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal, yang mengatakan bahwa untuk beberapa bulan ke depan ia akan menutup basis pertahanan AS di beberapa wilayah yang padat penduduk dalam rangka meminimalisasi jatuhnya korban sipil.
Basis Kamdesh hancur total dalam insiden tersebut. Tapi salah seorang pejabat AS Sersan Thomas Clementson mengatakan kerugian tersbut tidak sama sekali mempengaruhi jadwal penarikan mundur yang diklaim kebetulan hanya beberapa hari setelah pertempuran terjadi.
Clementson memperkirakan bahwa sepertinya basis bekas tentara AS akan digunakan oleh mujahidin.
Menanggapi hal ini, melalui telepon, juru bicara mujahidin Taliban, Zabihulah Mujahid mengatakan bahwa AS melancarkan serangan udara setelah meninggalkan basis.
“Sepertinya mereka tidak akan kembali,” kata Mujahid. “Inilah satu kemenangan bagi Taliban. Kami memperoleh kontrol di distrik lain di timur Afghanistan.”
“Mulai sekarang Kamdesh ada di bawah kekuasaan kami, dan bendera putih (yang bertuliskan kalimat “Laa ilaaha illa Allaah Muhammadun arrasuulu Allaah) tengah berkibar di atas Kamdesh.”
Dalam pernyataannya hari Jumat (9/10) kemarin, NATO berkelit bahwa pihaknya benar-benar melarikan diri dari Kamdesh dan menyatakan berbagai perlengkapan militer dan pasukan hanya dipindah ke lokasi lain di timur Afghanistan. (althaf/mclns/ap/ansar/arrahmah.com)