HELMAND (Arrahmah.com) – Warga di distrik Sangin, yang berlokasi sekitar 70 km dari selatan ibukota provinsi, Lashkargah, mengatakan bahwa sejak AS mengambil alih kontrol distrik dari tentara Inggris, operasi genosida mereka telah menyebabkan banyak masalah bagi sipil, termasuk gugurnya 52 sipil pada minggu lalu dan operasi barbar benar-benar memaksa penduduk untuk meninggalkan desa mereka.
Seorang penduduk lokal bernama Maulavi Hidayatullah mengatakan bahwa hampir semua desa di distrik tersebut telah ditinggalkan warganya baru-baru ini, dan beberapa orang yang tidak mau pindah, terjebak di dalam rumah mereka dan ketika mereka keluar, mereka menjadi target oleh salibis AS dan tewas.
Desa-desa yang telah kosong adalah : Khanano, Pirzo, Bakhshak, Mullai Azizullah, Hazaragano, Malik Abdullah Aka, Kala Miyano, Chinari, Za’firani, Garo, Chardah, Khwaja Gadia, Ahmadzo, Gunbati dan Sarkaila. Itu adalah desa-desa yang telah benar-benar kosong dan beberapa orang mungkin masih terperangkap di rumah mereka selama berbulan-bulan.
Maulavi menambahkan bahwa orang-orang yang ia kenal telah syahid oleh teroris Amerika, yang ia ketahui adalah kematian dari : Haji Mullah Shah Wali, kepala desa Mustahib Lala, tetua suku Haji Muhammad Anwar, anak tertua Haji Fazlo, saudara dan keponakan Mullah Shahzad Faqir. Dari desa Kala Miyano, Haji Saleh Muhammad dan empat anaknya, anak dari Haji Khair Muhammad dan seorang tamunya yang tengah berkunjung kerumahnya dan langsung tewas oleh tentara barbar Amerika.
Demikian juga dalam beberapa hari terakhir, putra Sayed Rassol Aka, keponakan Adams, keponakan Haji Mirza, dan dua tetua suku dari desanya juga ikut gugur.
Maulavi, yang dihormati di desanya, menambahkan bahwa tentara penjajah juga menewaskan 20 orang tak bersalah di Miyanzo dan Joshali dalam sehari di awal bulan ini. Hal ini juga layak disebut bahwa pasukan penjajah mengambil paksa rumah-rumah sipil dan mengubahnya menjadi pos mereka dan telah membuat jalan ilegal yang membabat ladang dan kebun sipil. (haninmazaya/arrahmah.com)