JAKARTA (Arrahmah.com) – Ekonom senior Rizal Ramli (RR) menyebut kondisi perekonomian Indonesia dalam keadaan lampu kuning (setengah merah). Lemahnya kondisi ini disebabkan oleh berbagai defisit seperti dalam neraca perdagangan dan transaksi berjalan.
RR memberi analogi yang sangat sederhana untuk mengibaratkan perekonomian dan kondisi eksternal. “Bila badan kita sedang lemah, virus-virus akan mudah menyerang sehingga menyebabkan kita sakit. Namun bila badan kita kuat, virus apapun tidak akan mampu menyakiti,” ujar RR di Jakarta, Senin (30/7/2018), sebagaimana dilansir Harian Terbit..
RR melihat, pertumbuhan ekonomi Indonesia berjalan stagnan, dan jumlah masyarakat miskin tidak menurun secara drastis.
“Ekonomi melemah, rakyat semakin tertekan,” ungkap Rizal.
Mantan Menko Perekonomian era Abdurahman Wahid ini mengatakan, jika pengelolaan ekonomi masih sama seperti sekarang ini, maka bisa diprediksi kondisi ekonomi dua tahun ke depan tidak akan jauh beda dengan kondisi ekonomi dua tahun belakangan.
“Tapi seandainya Pak Jokowi mau meninggalkan garis kebijakan ekonomi neoliberal sama Bank Dunia, Pak Jokowi punya kesempatan untuk memperbaiki ekonomi,” tandasnya.
RR juga menilai yang dilakukan tim ekonomi Jokowi saat ini hanyalah pengetatan anggaran dan memburu pajak yang banyak. Padahal, menurutnya, langkah tersebut justru membuat ekonomi bangsa semakin merosot.
“Kalau ekonomi lagi melambat, dikasih obat pengetatan, malah dipotong anggaran, malah diuber pajaknya, malah ekonomi makin nyungsep, makin stagnan. Jadi kalau begini terus, dua tahun terakhir udah stagnan, nyungsep, terutama untuk menengah ke bawah, ini bakal berlanjut sampai dua tahun lagi,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)