AFGHANISTAN (Arrahmah.id) – Omar Khalid Khorasani atau juga dikenal sebagai Abdul Wali, salah satu pemimpin kelompok militan Tehrik Taliban Pakistan (TTP), tewas akibat ledakan bom. Dia dinilai sebagai aktor intelektual serangan di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir Al Jazeera (7/8/2022), bom pinggir jalan meledak dan menghantam sebuah kendaraan di Afghanistan. Menurut pejabat Pakistan, Abdul Wali dan tiga anggota Jamaat ul-Ahrar (JuA) yang ada dalam kendaraan tewas akibat ledakan tersebut. Tiga anggota JuA yang tewas bersama Wali diketahui bernama Hassan Ali, Mufti Hassan dan Hafiz Daulat.
Pejabat Pakistan dan anggota TTP berbicara dengan syarat anonim kepada Al Jazeera, mengatakan Khorasani tewas bersama tiga pria lain termasuk sopir dan dua pengawal dekatnya.
Serangan ini memberikan hantaman besar bagi kelompok TTP. Ini karena terjadi setelah serangan pesawat nirawak Amerika Serikat (AS) di ibu kota Kabul yang menewaskan pemimpin al-Qaeda, Syaikh Ayman Az Zawahiri.
Sejauh ini, tidak ada pihak atau kelompok yang secara resmi mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Khorasani. Tapi pada Senin, TTP memberikan konfirmasi tentang pembunuhan itu dan menyalahkan agen intelijen Pakistan tanpa memberikan bukti.
Dikutip dari CNN, Departemen Luar Negeri AS menjelaskan, Wali atau Khorasani adalah pemimpin faksi militan yang berafiliasi dengan TTP yang dikenal sebagai Jamaat ul-Ahrar (JuA). Dia juga dikenal dekat dengan Syaikh Usamah bin Ladin, pemimpin al-Qaeda.
Di bawah kepemimpinan Wali, JuA telah menjadi salah satu jaringan TTP paling aktif secara operasional di provinsi Punjab, Pakistan. Kelompok itu juga telah mengaku bertanggung jawab dalam beberapa serangan di seluruh Pakistan.
Serangan itu termasuk ledakan Minggu Paskah pada 2016 yang menewaskan 74 orang dan melukai 362 orang lainnya di sebuah taman di Lahore.
Pada 2014, Abdul Wali membentuk JuA dan bergabung dengan TTP. Pada 2016, AS menetapkan kelompok itu sebagai teroris.
Dilansir ABC News, Departemen Luar Negeri AS pernah menawarkan hadiah hingga 3 juta dolar atau sekitar Rp44,5 miliar untuk informasi tentang Abdul Wali.
Sejak bulan Mei, Abdul Wali telah menjadi bagian dari negosiator TTP yang mengadakan pembicaraan dengan pejabat Pakistan dalam agenda gencatan senjata. Pembicaraan gencatan senjata dilakukan di Kabul dan ditengahi oleh Taliban Afghanistan.
Gencatan senjata sebagian besar telah berlangsung, meningkatkan prospek kemajuan dalam pembicaraan antara kedua belah pihak.
(hanoum/arrahmah.id)