GAZA (Arrahmah.com) – Pasukan Israel telah menembak mati seorang perawat Palestina pada hari Jumat ketika dia mencoba untuk membantu seorang pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza, menurut para pejabat kesehatan dan saksi mata.
Razan Al-Najar merupakan yang ke 119 dari warga Palestina yang gugur dalam demonstrasi pekanan yang diluncurkan pada 30 Maret di Jalur Gaza.
Al-Najjar, seorang sukarelawan medis berusia 21 tahun, ditembak ketika dia berlari menuju pagar perbatasan, di sebelah timur kota Khan Younis, Gaza selatan, dalam upaya untuk mencapai korban yang terluka, kata seorang saksi mata.
Mengenakan seragam putih, Razan mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan jelas, tetapi tentara Israel tetap melepaskan tembakan yang menghantam dadanya,” kata saksi mata, sebagaimana dilansir Middle East Monitor, Ahad (3/6/2018).
Seorang juru bicara militer Israel tidak segera berkomentar tentang pembunuhan al-Najjar, tetapi kemudian dia mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa IDF akan ‘menyelidiki’ kematian al-Najjar.
Di rumahnya di Khan Younis, ibu al-Najjar lunglai saat melihat seragam bernoda darah putrinya.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan berkabung atas kematian Al-Najjar sebagai syahid.
Al-Najjar telah bergabung bersama rekan-rekannya sebagai relawan medis sejak awal Great Return March diluncurkan.
Dia mengatakan bahwa dia akan terus bersama warga Palestina di aksi Great Return March sampai akhir.
(ameera/arrahmah.com)