IDLIB (Arrahmah.com) – Sebelum meledakkan dirinya, anggota ISIS yang mengebom Masjid Salim di Ariha ternyata bukan bertakbir atau meneriakkan kalimah thayibah.
Menurut Muhammad Faizu, saksi mata insiden pengeboman itu, pelaku malah meneriaki para jama’ah yang sedang shalat dengan sebutan murtad, lalu meledakkan dirinya. Demikian Arrahmah kutip dari keterangannya pada akun Facebook محمد فيزو yang diposting Jum’at (3/7/2015).
Berikut kronologis berdasarkan kesaksian Muhammad Faizu:
“Ayahku sedang berada di masjid itu (saat terjadi ledakan) alhamdulillah, Allah masih menyelamatkannya… Masjid Jami (Salim) diurus oleh Jabhah Nusrah, dan ia termasuk masjid terbaik di kota itu…. Selalu dipenuhi jamaah saat shalat tarawih… banyak kegiatan pengajian dan pemutaran film-film tentang siroh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam…. Setiap hari ada buka bersama di sana.
Hari itu ada undangan makan besar buat masyarakat… Setelah adzan berkumandang (dan berbuka), panitia meminta hadirin naik ke tingkat atas untuk melaksanakan shalat Maghrib dan pada saat yang sama, para petugas dari panitia Jabhah Nusrah menyiapkan hidangan makan malam di tingkat bawah. Dan setelah takbirotul ihram tiba-tiba si pengebom bunuh diri masuk dan berteriak: ‘Kami datang wahai orang-orang murtad di tempat makan ini (sambil meledakkan bomnya).”
Rata-rata syuhada adalah panitia dari Jabhah Nushrah, dan korban luka-luka dari masyarakat serta anak anak. Semoga Allah segera memberikan kesembuhan buat mereka dan merahmati para syuhada.”
Innalillaahi wa inna ilaihi raaji’uun..
(adibahasan/arrahmah.com)