BEKASI (Arrahmah.com) – Sejumlah saksi menyebutkan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri membawa lima orang diduga teroris dari lokasi penggerebekan di Jalan M Hasibuan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa Malam (21/8/2013).
“Yang saya tahu ada sekitar lima orang yang dibawa aparat saat penggerebekan di Ruko Andreas Banner sekitar jam 19.00 WIB tadi,” ujar salah satu saksi yang bekerja sebagai supir di ruko yang bersebelahan dengan lokasi penggerebekan, Karim (44).
Dia mengaku tidak menyaksikan langsung peristiwa penggerebekan tersebut.
“Saya baru tahu ada penggerebekan beberapa saat kemudian karena saya sedang di dalam ruko,” kataya.
Namun Karim mengaku mengenal para penghuni di lokasi penggerebekan yang berprofesi sebagai karyawan percetakan.
“Mereka bernama Arifin selaku pemilik usaha, Junaedi, Irfan, dan Mas Bro (panggilan),” katannya.
Dia mengaku sempat mendengar ada suara letusan tembakan dari lokasi penggerebekan.
“Tukang warung depan ruko saya juga dengar ada suara letusan tembakan. Sepertinya ada satu orang yang kena tembak,” katanya.
Menurutnya, sebanyak tiga karyawan diangkut Tim Densus 88 dengan mobil, sedangkan dua lainnya diangkut dengan mobil Polsek Bekasi Timur.
Semetara itu, Agus Budiyono selaku Ketua Forum Wartawan Pemantau Keadilan (Forwara) yang berkantor di samping lokasi penggerebekan mengatakan, Arifin sudah membuka usaha di lokasi itu sejak 2011 lalu dengan cara mengontrak.
“Perpanjang sewa rukonya saja bareng sama saya,” katanya.
Menurutnya, tidak pernah dia dapati adanya aktivitas mencurigakan pada ruko Arifin.
“Rukonya buka mulai jam 09.00 hingga 20.30 WIB,” katanya.
(azmuttaqin/ant/arrahmah.com)