RAMALLAH (Arrahmah.com) – Komite Urusan Penahanan Palestina mengkonfirmasi bahwa otoritas penjara “Israel” telah mengabaikan kondisi medis seorang tahanan Palestina yang sedang menjalani hukuman seumur hidup di penjara “Israel”.
Mahmoud Abu Kharabish (54), tahanan seumur hidup yang telah dipenjara selama lebih dari 30 tahun, telah diabaikan kondisi medisnya oleh otoritas penjara “Israel”.
Sebagaimana dilansir Ma’an, Komite tersebut menyatakan bahwa Abu Kharabish mengalami masalah pada jantungnya, tekanan darah dan kolesterol yang tinggi, serta sakit perut yang kronis.
Komite menambahkan, “Meskipun sakit, Abu Kharabish belum menerima perawatan medis yang dia perlukan selama bertahun-tahun.”
Abu Kharabish dianggap sebagai tahanan yang menjalani masa tahanan terlama dari distrik Jericho di Tepi Barat.
Selain menahannya, pihak berwenang “Israel” juga menghancurkan rumahnya di tahun yang sama ketika dia ditangkap.
Pengabaian medis merupakan bentuk hukuman yang umum diberikan kepada tahanan Palestina di penjara-penjara “Israel”. Dan hukuman ini menjadi salah satu pemicu yang menyebabkan para tahanan melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes atas kekejaman yang dialami oleh tahanan Palestina.
Pada 2016, Pusat Informasi Palestina mengatakan bahwa sekitar 207 tahanan Palestina telah menemui ajalnya di dalam sel penjara “Israel” sejak 1967, di mana sebanyak 126 orang di antaranya diakibatkan kelalaian medis. (Rafa/arrahmah.com)