KAIRO (Arrahmah.com) – Sebuah berita mengejutkan datang dari Kairo, Mesir, mengatakan bahwa salah seorang senior Al Qaeda, Saif Al Adel telah ditangkap di bandara internasional Kairo pada Selasa (28/2/2012). Namun keraguan muncul mengenai identitas pria yang ditangkap di bandara Kairo ini.
Pria yang diduga Saif ini tiba di ibukota Mesir menggunakan penerbangan dari Pakistan yang berhenti di Dubai, lapor AFP.
Pria asal Mesir bernama asli Muhammad Ibarahim Makkawi disebut-sebut merupakan orang terdekat Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah, ia pernah menjadi komandan Al Qaeda dan mengawasi operasi militer. Ia dicari-cari oleh AS untuk pemboman kedutaan di Afrika Timur pada 1998 silam.
Setelah invasi AS tahun 2001, ia diyakini pergi ke Iran bersama putra Syeikh Usamah dan dilaporkan menjadi tahanan rumah, walaupun Iran tidak pernah mengakui keberadaannya. Laporan terakhir mengatakan bahwa Saif mungkin telah dibebaskan dan pergi ke utara Pakistan.
Beberapa surat dan pernyataan internet dengan nama Saif al Adel telah dirilis setelah tahun 2002 yang menyebabkan pengamat percaya bahwa dia masih memiliki kontak dengan pemimpin Al Qaeda.
Namun pria yang ditangkap di Kairo ini mengatakan kepada wartawan di bandara bahwa ia bukanlah Saif al Adel.
Kebohongan
Media pemerintah Mesir dengan cepat melaporkan pada Rabu (29/2) bahwa Saif al Adel telah ditahan setelah terbang ke Mesir dari Pakistan melalui Dubai, lansir BBC.
Keamanan bandara dan pejabat mengklaim bahwa mereka telah menerima informasi tentang rencananya untuk kembali ke Mesir dan “menyerahkan diri” ke pihak berwenang.
Semua penerbangan dari Asia dimonitor dan nama Muhammad Ibrahim Makkawi diklaim terdapat dalam daftar penumpang penerbangan dari Pakistan. Tapi sebelum dibawa pergi untuk diinterogasi, pria tersebut berbicara kepada wartawan di bandara.
“Aku bukan Saif al Adel,” ujarnya seperti dikutip AP. “Apa yang dikatakan tentang saya adalah kebohongan.”
“Saya tidak pernah mengambil bagian dalam tindakan terhadap orang atau instalasi,” tambahnya. “Saya memutuskan untuk datang ke Mesir untuk hidup damai dan karena saya yakin saya tak bersalah,” lanjutnya seperti dilansir BBC.
Pria bernama Makkawi ini bersikeras bahwa ia telah tidak berhubungan dengan Al Qaeda sejak 1989 dan bahwa ia terbang ke Mesir menggunakan dokumen perjalanan yang dikeluarkan kedutaan Mesir di ibukota Pakistan, Islamabad.
Seorang pejabat keamanan senior yang terlibat dalam kasus itu juga mendukung pernyataan Makkawi tentang identitas yang salah. Tapi ia menegaskan bahwa Makkawi adalah mantan perwira tentara Mesir yang telah melakukan perjalanan ke Afghanistan pada tahun 1980-an untuk melawan pasukan Soviet dan bergabung dengan Mujahidin seperti Saif al Adel.
Omar Ashour, seorang dosen di Universitas Exeter mengatakan kepada BBc bahwa nama asli Saif al Adel adalah Mohammaed Salah al-Din Zaidan, dan bahwa kedua lelaki ini memiliki tanggal dan tempat kelahiran yang berbeda dan pengalaman yang berbeda dengan Jihad dan Al Qaeda.
Noman Benotman, seorang warga Libya yang pernah menjadi anggota sebuah kelompok yang terkait dengan Al Qaeda mengatakan kepada AP bahwa ia pernah bertemu dengan kedua lelaki ini, Makkawi dan Saif al Adel.
Berbagai media internasional mengatakan bahwa jika pemerintah Mesir memang salah menangkap orang, maka itu akan menjadi hal yang sangat memalukan karena media pemerintah Mesir telah menggaungkan apa yang mereka nyatakan sebagai sukses besar.
Sejauh ini belum ada statemen resmi dari Al Qaeda untuk menanggapi peristiwa ini. (haninmazaya/arrahmah.com)