JAKARTA (Arrahmah.com) – Said Aqil Siraj menyatakan agar kaum muslim Indonesia tidak perlu pergi ke Myanmar untuk berjihad terkait pembantaian yang dialami ribuan muslim Rohingya di sana. Karena kekerasan yang dialami muslim Rohingya merupakan masalah internal negara Myanmar.
“Tidak perlu ada jihad, sama sekali tidak tepat. Karena sebenarnya itu masalah dalam negeri Myanmar, biarlah dalam negeri mereka yang menyelesaikan,” ujar Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dalam jumpa pers terkait isu Rohingya, di gedung PBNU Jalan Kramat Jaya No. 164, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2012).
Menurut Said, sebenarnya konflik yang terjadi di Myanmar bukan merupakan konflik agama. Sehingga para mujahidin diimbau untuk tidak pergi berjihad ke Myanmar.
Menurut Said, dalam mengatasi persoalan muslim Rohingnya dapat diselesaikan melalui PBB.
“Mari kita desak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melindungi korban-korban kekerasan,” imbuhnya.
Selain itu, kata Said, Indonesia sebagai ketua ASEAN dapat menggalang kekuatan negara-negara Asia Tenggara untuk memberikan tekanan terhadap rezim militer Myanmar.
Masyarakat Indonesia pun diminta tidak terpengaruh dengan konflik Rohingya di Myanmar sehingga mengganggu ketenangan dan kedamaian antar pemeluk agama yang sudah terbangun baik di Indonesia. Namun demikian, Said menegaskan bahwa PBNU mendesak pemerintah Indonesia untuk bertindak tegas terhadap masalah Rohingya.
Sementara itu, kaum Muslimin pada umumnya meyakini sebaliknya bahwa wajib ber jihad melawan rezim Myanmar sebagaimana telah diizinkannya oleh Allah SWT untuk memerangi orang-orang kafir yang memerangi kaum Muslimin serta sebagai bagian dari ukhuwah Islamiyah yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat negara dan wilayah. (bilal/arrahmah.com)