JAKARTA (Arrahmah.com) – Pasangan K.H. Musthofa Bisri (Gus Mus) sebagai pejabat Rais Am Syuriah dan K.H. Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU kembali mencalonkan diri dalam Muktamar NU ke-33 yang diadakan di Jombang, 1 – 5 Agustus 2015.
Namun tak sedikit penolakan terjadi atas pencalonan kembali pasangan ini. Sejumlah daerah menyatakan penolakannya dengan alasan, antara lain, pasangan ini dinilai membiarkan paham yang bertentangan dengan Ahlu Sunnah wal Jamaah (Aswaja) masuk ke dalam NU.
“Banyak perwakilan NU daerah menolak duet kepemimpinan K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus) sebagai pejabat Rais Am Syuriah dan K.H. Said Aqil Siraj sebagai ketua umum PBNU karena dianggap gagal membendung serbuan paham luar Aswaja ke dalam NU,” tegas Rais Syuriah PWNU Lampung K.H. Drs. Aliman Marzuqi, MpdI., dalam keterangan persnya seperti dilansir salam-online dari RMOL.co, Ahad (2/8).
“Bahkan, duet dua kiai ini diduga menoleransi paham di luar Aswaja masuk ke NU,” lanjutnya.
“Semoga muktamar Jombang kali ini adalah momentum kembalinya pengurus NU ke khittah tanpa diperdaya partai politik dan nafsu keserakahan,” tandasnya. (adibahasan/arrahmah.com)