KABUL (Arrahmah.id) – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada Senin (4/11/2024) mengumumkan bahwa seorang pembeli telah memesan 600 kilogram saffron Afghanistan.
Menurut USAID, pesanan ini diperoleh pada pameran perdagangan Paris 2024, dengan nilai penjualan tahunan mencapai $1,07 juta.
USAID menambahkan bahwa pesanan ini akan membawa perubahan positif pada posisi saffron Afghanistan di pasar global dan juga akan meningkatkan mata pencaharian masyarakat di Afghanistan, lansir Tolo News (5/11).
“Seorang pembeli utama memesan 600 kg per tahun saffron Afghanistan di pameran perdagangan Paris 2024. Bernilai $1.070.000 per tahun, kesepakatan ini mengangkat saffron Afghanistan sebagai merek mewah sekaligus meningkatkan mata pencaharian masyarakat Afghanistan di seluruh negeri,” kata USAID.
Abdul Nasir Rashtia, seorang analis ekonomi, mengatakan kepada Tolo News: “Sayangnya, saffron Afghanistan sering diselundupkan ke negara tetangga, di mana kemudian diekspor kembali dengan nama negara tersebut ke pasar internasional. Sebaliknya, saffron dari negara tetangga memasuki pasar Afghanistan dan diekspor sebagai saffron Afghanistan, yang dapat merusak reputasi dan kredibilitas saffron Afghanistan.”
Saffron Afghanistan, yang dikenal dengan kualitas dan aromanya yang unik, kini telah mendapatkan tempat khusus di pasar global dan memainkan peran penting dalam perekonomian Afghanistan dan mata pencaharian masyarakatnya.
Pada saat yang sama, Kamar Dagang dan Investasi telah mencatat bahwa saffron Afghanistan, karena kualitasnya yang khas, memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di pasar global. Menurut Kamar Dagang dan Investasi, dengan investasi dan pemasaran yang tepat, produk ini dapat menjadi salah satu barang ekspor utama Afghanistan, yang bermanfaat bagi mata pencaharian petani dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi negara.
Khan Jan Alokozay, anggota dewan Kamar Dagang dan Investasi, mengatakan kepada Tolo News: “Semakin banyak saffron yang diproduksi dan semakin banyak pembeli internasional, semakin banyak pula yang kami produksi. Para pedagang kami terdorong untuk berinvestasi di dalamnya.”
Sementara itu, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan melaporkan bahwa dari Januari hingga September 2024, ekspor saffron Afghanistan melebihi $36 juta, dengan pengiriman ke India, Uni Emirat Arab, AS, Kanada, Turki, dan negara-negara Eropa.
Akhundzada Abdul Salam Jawad, juru bicara Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, mengatakan: “Dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, Afghanistan mengekspor 46 ton saffron, senilai lebih dari $ 36 juta. Sebagian besar ekspor dikirim ke India, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Kanada, Turki, Belanda, dan Inggris.” (haninmazaya/arrahmah.id)