KIEV (Arrahmah.id) — Viral video memperlihatkan seorang tentara Rusia dengan kepala diikat ke balok semen lalu digodam oleh pria berpakaian militer.
Dilansir The Daily Beast (14/11/2022), pria yang diikat ke balok semen adalah seorang anggota tentara bayaran Rusia Grup Wagner bernama Yevgeny Nuzhin. Nuzhin menjelaskan bahwa dia adalah mantan tahanan yang direkrut Grup Wagner.
“Kepala saya terbentur dan hilang kesadaran dan muncul di ruang bawah tanah ini,” kata Nuzhin dalam video itu.
“Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya akan diadili.”
Itu adalah kata-kata terakhirnya yang disusul seorang pria dengan pakaian kamuflase memukulkan palu godam ke leher dan kepalanya sehingga Nuzhin jatuh ke lantai. Tak lama algojo kemudian membanting pukulan lain ke kepalanya.
Video yang berjudul “Hammer of Retribution” telah diunggah pada hari Sabtu (12/11) di saluran Telegram Grey Zone—sebuah akun yang ditautkan dengan tentara bayaran Grup Wagner.
Setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina pada bulan September, Nuzhin memberikan wawancara dengan media Ukraina di mana dia menjelaskan bahwa dia dipenjara di Rusia pada tahun 1999 karena pembunuhan, lapor Meduza.
Dia mengatakan dia dijatuhi hukuman 24 tahun untuk kejahatan tersebut dan dipenjara di kota Ryazan dalam beberapa tahun terakhir.
Nuzhin mengklaim pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengunjungi penjara untuk menawarkan narapidana kesempatan untuk bergabung dengan “operasi militer khusus” Kremlin dengan imbalan pengampunan.
Nuzhin mengatakan dia menerima tawaran itu, tetapi tidak menyadari bahwa dia akan bergabung dengan Grup Wagner bukan Angkatan Darat Rusia.
Dia menambahkan bahwapara narapidana diterbangkan ke kamp pelatihan selama seminggu di Luhansk di Ukraina yang berakhir pada 1 September.
Dalam video itu, dia juga mengaku ditangkap oleh pasukan Ukraina dua hari pasca pelatihan usai. Nuzhin mengatakan dia dan tahanan lainnya hanya digunakan sebagai “umpan meriam.”
Dalam wawancara, dia menambahkan bahwa dia telah memutuskan untuk menyerah pada pasukan Ukraina jauh sebelum dia ditangkap dan berharap dapat bergabung dengan legiun Rusia yang berjuang untuk Ukraina.
“Putin yang menyerang Ukraina,” kata Nuzhin. “Dan saya punya kerabat yang tinggal di sini. Paman saya tinggal di wilayah Ivano-Frankivsk, dan saudara perempuan saya tinggal di Lviv.”
Tidak jelas bagaimana Nuzhin bisa kembali ke tangan Rusia. Namun sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan Nuzhin telah menjadi bagian dari pertukaran tahanan Rusia-Ukraina baru-baru ini.
Vladimir Osechkin, kepala Gulagu.net, sebuah kelompok hak asasi menduga Grup Wagner ada dibalik aksi sadis itu. Itu didasari dari berbagai pernyatan dari anggota Grup Wagner yang memberika aplus atas kematian mantan anggotanya.
“Nuzhin mengkhianati rakyatnya, mengkhianati rekan-rekannya, mengkhianati secara sadar,” ujar Prigozhin dalam sebuah pernyataan, lapor Reuters. (hanoum/arrahmah.id)