GAZA (Arrahmah.id) — Serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut dan meningkat usai tak ada kesepakatan baru soal gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.
Dilansir dari Euro-Med Human Rights Monitor (4/12/2023), setidaknya 1.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel 48 jam terakhir. Angka kematian ini termasuk yang tertinggi sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober lalu.
Dari utara ke selatan, warga Palestina di Gaza tidak bisa berlindung di tempat yang aman karena pasti menjadi sasaran Israel.
Sementara itu, Israel kembal menargetkan kamp pengungsi Jabalia. Beberapa rumah hancur dan banyak orang yang terkubur reruntuhan bangunan.
Jalan-jalan utama di Gaza kini telah hancur, terutama yang menuju ke utara dan selatan. Israel kini memerintahkan warga Palestina yang ada di selatan, terutama di wilayah Khan Younis, untuk segera mengungsi.
Di wilayah itu, terdapat 3 Warga Negara Indonesia (WNI) relawan MER-C yang juga mengungsi dari utara karena Rumah Sakit Indonesia menjadi sasaran Israel.
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, mengatakan terlalu banyak warga Gaza yang tak berdosa tewas akibat serangan Israel.
Berbicara di Dubai pada Sabtu (2/12), Harris mendesak Israel agar menghormati hukum internasional dan kemanusiaan.
Usai gencatan senjata, Israel langsung melakukan serangan besar-besaran menargetkan ratusan titik di Gaza. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengingatkan perlunya pasukan Tel Aviv melindungi warga sipil.
“Pusat gravitasinya adalah penduduk sipil. Dan jika Anda mengarahkan mereka ke pelukan musuh, Anda mengganti kemenangan taktis dengan kekalahan strategis,” kata Harris.
Berunding dengan para pemimpin Arab, Harris fokus pada pembentukan prospek Gaza pascakonflik. Dia mendesak Israel berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dari serangan dan pengeboman.
Harris mengatakan, Israel punya hak untuk membela diri. Tapi terlalu banyak warga sipil tak bersalah yang telah dibunuh.
“Sejujurnya, skala penderitaan warga sipil, serta gambar dan video yang berasal dari Gaza, sangat menyedihkan,” ujar dia. (hanoum/arrahmah.id)