LONDON (Arrahmah.com) – Shadiq Khan, putra seorang sopir bus, menjadi walikota pertama Muslim London pada Sabtu (7/6/2016), setelah penantangnya dari kubu Konservatif berusaha untuk menghubungkannya dengan ekstremisme.
Kemenangan Khan, yang juga menjadikannya dia sebagai Muslim pertama yang memimpin sebuah ibu kota dari negara Barat yang besar, menkonfirmasi pada tengah malam di gedung balai kota London setelah berita kemenangan Partai Buruh dalam pemilihan di beberapa tempat di negara itu.
Khan berhasil mengalahkan penantantangnya dari kubu Konservatif Zac Goldsmith, (41). Khan yang seorang putra sopir bus mampu mengalahkan Goldsmith yang seorang putra pemodal dan miliarder.
“Pemilu ini bukan tanpa kontroversi dan saya sangat bangga bahwa London hari ini telah memilih harapan ketimbang ketakutan dan memilih persatuan ketimbang perpecahan,” kata Khan dalam pidato singkat setelah hasil pemilihan.
“Saya berharap bahwa kita tidak akan pernah ditawari sebuah pilihan yang sulit lagi. Ketakutan tidak akan membuat kita lebih aman, itu hanya membuat kita lemah dan politik ketakutan sama sekali tidak diterima di kota kita,” tegasnya.
Pujian untuk Khan bermunculan, termasuk yang datang dari Walikota New York, Bill de Blasio.”Menyampaikan selamat untuk walikota baru London dan rekan advokat perumahan, @SadiqKhan,” tulis de Blasio di Twitter, seperti dikutip Reuters.
Kemenangan Khan dengan marjin 13,6 persen atas Goldsmith merupakan marjin yang terluas pada pemilihan walikota London dalam 16 tahun, yang menunjukkan bahwa kampanye pahit yang dirusak oleh tuduhan bahwa Khan memiliki hubungan dengan ekstrimis dan tuduhan anti-Semitisme dalam jajaran Partai Buruh telah gagal untuk mencegah para pemilihnya.
Khan, yang nampak kelelahan setelah hasil pemilu yang sangat tertunda, membuat pidato emosional yang merujuk kepada ayahnya yang merupakan orang Pakistan. Dia mengatakan bahwa ayahnya akan bangga bahwa kota ini kini memilih salah satu dari anak-anaknya untuk menjadi walikota.
(ameera/arrahmah.com)