Jakarta (Arrahmah.com) – Suara azan pertanda salat Zuhur mulai terdengar di rumah tahanan narkoba Polda Metro Jaya. Seiring azan, suara mesin air untuk mengaliri air di sejumlah toilet untuk berwudhu juga terdengar. Mesin air tersebut dalam sehari hanya dihidupkan selama lima kali, sesuai waktu salat.
Satu per satu tahanan maupun pembesuk pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terlihat mengambil wudhu dan melaksanakan salat Zuhur berjamaah yang dipimpin Habib Rizieq. Selanjutnya mereka makan siang bersama di dalam tahanan.
Di sela-sela acara makan siang, terlihat sosok pria berbadan tegap yang tubuhnya dipenuhi tato. Ia mengenalkan diri bernama Nurdin. Pria yang gigi bagian depannya ompong ini adalah salah satu tahanan yang ada di Polda karena kasus pemilikan ekstasi. Saat ditemui detikcom, Nurdin mengaku kenal dengan Ryan.
“Waktu dengar Ryan masuk mau masuk ke sini gue mau ngegulungnya (menghajarnya). Tapi pas ketemu jadi nggak tega. Wajahnya menghiba sekali. Jadi nggak tega,” jelas Nurdin.
Padahal awalnya, imbuh Nurdin, beberapa penghuni sel banyak yang penasaran ingin memberi pelajaran kepada Ryan karena telah berbuat sadis membunuh 11 orang. Bahkan ada seorang ibu dan anak berusia 3 tahun yang jadi korbannya.
Tapi ketika melihat sosok Ryan secara langsung, mereka berbalik tidak tega. Begitupun dengan Nurdin, yang mengaku sebagai salah satu “penguasa” di ruang tahanan tersebut. Ketika melihat sosok Ryan begitu kemayu, Nurdin jadi mengurungkan niat untuk menghajarnya.
Dikatakan Nurdin, semenjak berada di dalam tahanan Ryan terlihat tertutup dan banyak diam. Ryan hanya mau ngobrol dan berbicara dengan Matsuni yang berada di sel bernomor A8. Tapi lama-kelamaan Ryan juga mulai mau berbicara dengan tahanan yang lain, terutama terhadap Dedi, tahanan yang terlibat kasus ekstasi.
Dedi adalah seorang waria. Karena punya kebisaan mencukur rambut, Dedi kemudian membuka salon dadakan di gedung tahanan tersebut. Pelanggan terbarunya adalah Ryan dan Habib Rizieq.
Menurut Narto, salah satu anggota FPI, yang kini satu sel dengan Munarman, Ryan memotong rambutnya sebagai kaul pertanda sudah mendapatkan hidayah dari Allah. Bukan hanya memotong rambut, Ryan juga mengganti namanya menjadi Ilham. Semuanya itu, lanjut Narto, atas perintah ustad Matsuni.
“Rambutnya digunduli sebagai ungkapan syukur karena telah mendapat hidayah dari Allah. Selain itu, cukur rambut sebagai kaul ganti nama Ryan menjadi Ilham,” kata Narto kepada detikcom.
Narto adalah tim pengawas tahanan yang datang di acara pengajian yang dilakukan Habib Rizieq di tahanan, setiap pagi dan sore hari. Tugasnya, memperingatkan para tahanan yang coba memanfaatkan acara pengajian untuk wara-wiri di lorong-lorong tahanan.
Pengajian yang digelar Habib Rizieq dilakukan di lantai dasar rumah tahanan Polda Metro Jaya. Diikuti oleh semua tahanan yang berada di blok A. Tujuan diadakannya pengajian ini untuk membangkitkan semangat dan mental dari para tahanan