AMBON (Arrahmah.com) – Pasca rusuh di Ambon, Ahad (11/09/2011), ratusan kaum Muslimin masih mengungsi di dua masjid, yakni Masjid Al Fatah, dan Masjid Raya Al Fatah. Sementara itu, korban meninggal sudah mencapai 7 orang, dan korban kritis di UGD Al-Fatah berjumlah 7 orang. Demikian laporan koresponden Arrahmah.com di TKP, Senin (12/09/2011). Rusuh Ambon, Kondisi sudah kondusif?
Gubernur Maluku, Karel Albert Rahalu mengatakan bahwa situasi di Ambon telah kondusif sejak semalam, sebagaimana disiarkan live di TV One, Senin (12/09/2011).
“Kondisi sudah pulih, datangnya pasukan akan mengisi dan melokalisir daerah yang dianggap rawan,” ujarnya.
Sementara itu, koresponden Arrahmah.com memberitakan, bahwa pagi ini, Senin (12/09/2011) dia terpaksa harus berjalan kaki selama 1,5 jam, karena tidak ada satu angkutan umum pun yang melintas, untuk menuju ke Masjid Al Fatah. Menurutnya situasi di Ambon masih mencekam, dan masih banyak pengungsi Muslim di kedua masjid, yakni Masjid Al Fatah dan Masjid Raya Al Fatah.
Sementara itu, kondisi di RS Al Fatah lebih mencekam lagi, dimana korban tewas sudah mencapai 7 orang, dan 7 orang dalam kondisi kritis dan dirawat di UGD AL Fatah. Sayangnya, sebagaimana diungkapkan oleh Koresponden Arrahmah.com di TKP, fihak RS Al Fatah tidak mau terbuka dalam menginformasikan jumlah sebenarnya korban rusuh di Ambon yang pecah kemarin, Ahad (11/09/2011).
Aparat berjaga, Muslimin siaga
Hingga pagi ini, aparat keamanan masih menjaga ketat seluruh ruas jalan, terutama yang menghubungkan dua fihak yang bertikai, yakni di kawasan Trikora, kawasan Mangga Dua, dan kawasan Waringin Talake.
Kawasan Batu Gantung, Waringin, dikenal sebagai kawasan Muslim, yang pada hari Ahad kemarin (11/09/2011) rata dengan tanah karena dibakas massa. Para pengungsi Muslim yang saat ini memadati Masjid Al Fatah dan Masjid Raya Al Fatah sebagian besar berasal dari kawasan Waringin ini. Hingga saat ini kaum Muslimin masih berjaga-jaga dan bersiap siaga mempertahankan saudara-saudaranya di masjid tersebut.
Pagi ini, sebagian warga, sebagaimana dilaporkan detikcom, masih enggan beraktivitas seperti biasa. Rata-rata PNS, pegawai swasta atau pedagang masih memilih untuk meliburkan diri. Mereka juga masih khawatir kalau harus melewati ruas jalan yang Ahad kemarin menjadi tempat kericuhan.
“Kami belum berani lewat,” ujar Effendi, warga Talake.
Sementara itu, insiden kembali terjadi tadi malam, Ahad (11/09/2011) di Baru Merah yang berhadapan langsung dengan Mardika. Terjadi tembakan dari Brimob yang mengenai warga Muslim di Batu Merah. Dikabarkan satu orang anak kecil tewas dan tiga orang mengalami luka-luka, ujar Koresponden Arrahmah.com pagi ini, Senin (12/09/2011).
Kejadian ini tentu masih mengkhawatirkan dan jauh dari suasana kondusif yang didengungkan dan dikabarkan beberapa media. Kaum Muslimin sangat berkepentingan dengan informasi yang valid dari bumi Ambon, tidak ditutup-tutupi, dan tidak dimanipulasi. Termasuk mengungkap secara jelas dan tegas pemicu kerusuhan di Ambon kali ini, dan mengusut tuntas para pelakunya.
Hal ini mengingat kaum Muslimin tidak ingin terulang kembali Tragedi Ambon Berdarah, dimana kaum Muslimin dibantai begitu saja. Semoga Allah SWT., selalu memberi kekuatan dan kemenangan kepada kaum Muslimin. Insya Allah!
(M Fachri/arrahmah.com)