MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia telah meluncurkan rudal nuklir terbesarnya yang pernah ada yang disebut-sebut cukup kuat untuk menghancurkan area seluas negara bagian New York dengan satu ledakan.
Presiden Vladimir Putin ingin mengganti persenjataan Satan SS-18 yang sudah tua, yang pada awalnya dibuat oleh Uni Soviet pada tahun 1974, dengan generasi terbaru yaitu super-rudal Sarmat RS-28.
Rudal jenis baru ini akan dilengkapi dengan 16 hulu ledak nuklir sesuai dengan gambar yang dirilis oleh Makeyev Rocket Design Bureau.
Rudal tersebut, yang akan rampung pada tahun 2018, akan membuat bom-bom yang menewaskan sedikitnya 129.000 orang di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia Kedua terlihat laksana”petasan”, menurut salah satu ahli.
Dr Paul Craig Roberts, mantan asisten sekretaris Keuangan untuk Kebijakan Ekonomi, mengatakan dalam sebuah postingan di blognya bahwa rudal kelas baru Rusia ini akan cukup kuat untuk “memusnahkan tiga perempat dari negara bagian New York selama ribuan tahun”.
Dalam sebuah pernyataan yang menyertai gambar rudal nuklir tersebut, Makeyev Rocket Design Bureau mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah Rusia Sputnik: “Sesuai dengan Keputusan Pemerintah Rusia ‘Pada Undang-undang Pertahanan Negara tahun 2010 dan periode perencanaan 2012-2013’, Makeyev Rocket Design Bureau diperintahkan untuk memulai desain dan pengembangan atas rudal nuklir Sarmat.”
“Pada bulan Juni 2011, Kementerian Pertahanan Rusia menandatangani kontrak untuk pembangunan Sarmat ini.”
“Sistem rudal strategis sedang dikembangkan untuk menciptakan penangkal nuklir yang handal dan efektif bagi pasukan strategis Rusia.”
Hal ini datang saat ketegangan antara Rusia dan Barat, khususnya AS, berada di titik terburuk sejak akhir Perang Dingin.
Awal bulan ini, pemerintah Rusia meluncurkan latihan pertahanan sipil nasional untuk memastikan negara itu siap untuk menghadapi serangan nuklir dari Barat.
Zvezda TV, saluran berita yang dikelola Kementerian Pertahanan Rusia memperingatka: “Penderita skizofrenia dari Amerika-lah yang mengasah senjata nuklir untuk Moskow.”
(ameera/arrahmah.com)