MOSKOW (Arrahmah.id) – Rusia telah mengundang Imarah Islam Afghanistan ke forum ekonomi tahunan terbesarnya, seorang diplomat senior Rusia mengatakan pada Senin (27/5/2024).
Sejak Imarah Islam merebut kekuasaan pada Agustus 2021 setelah mengalahkan AS dalam perang yang berlangsung selama dua dekade, Rusia secara perlahan membangun hubungan dengan Imarah Islam, meskipun gerakan itu masih secara resmi dilarang di Rusia.
Kementerian Luar Negeri dan Kehakiman Rusia telah melapor kepada Presiden Vladimir Putin tentang masalah pencabutan larangan tersebut, kata Zamir Kabulov, direktur Departemen Asia Kedua di Kementerian Luar Negeri Rusia, kepada kantor berita negara TASS.
Beberapa pertanyaan masih ada, kata Kabulov, meskipun ia mengatakan bahwa undangan untuk menghadiri forum ekonomi internasional di St Petersburg pada 5-8 Juni telah disampaikan kepada Imarah Islam.
Para pemimpin Afghanistan, katanya, secara tradisional tertarik pada pembelian produk-produk minyak.
Forum St Petersburg, yang pernah menjadi tuan rumah bagi para CEO Barat dan bankir investasi dari London dan New York, telah berubah secara signifikan di tengah perang Ukraina yang telah memicu krisis terbesar dalam hubungan Rusia dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.
Para investor Barat yang ingin mendapatkan bagian dari kekayaan sumber daya Rusia yang sangat besar kini telah digantikan oleh para pebisnis dari Tiongkok, India, Afrika, dan Timur Tengah.
Taliban, yang berarti “pelajar” dalam bahasa Pashto, muncul pada 1994 di sekitar kota Kandahar, Afghanistan selatan. Taliban merupakan salah satu faksi yang bertempur dalam perang saudara untuk menguasai negara tersebut setelah mundurnya Uni Soviet dan runtuhnya pemerintahan. (haninmazaya/arrahmah.id)