MOSKOW (Arrahmah.id) – Rusia mengatakan telah menempatkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan selusin pejabat tinggi AS pada “stop list” yang melarang mereka memasuki negara itu.
Di samping Biden, pejabat AS dalam daftar termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin, kepala CIA William Burns dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
Larangan itu sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Washington pada pejabat Rusia di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Kementerian luar negeri pada Selasa (15/3/2022) menambahkan Trudeau ke daftar individu yang terkena sanksi, lansir Al Jazeera.
Langkah-langkah itu tampaknya sebagian besar bersifat simbolis, karena kementerian luar negeri mengatakan pihaknya mempertahankan hubungan resmi dan jika perlu akan memastikan bahwa kontak tingkat tinggi dengan orang-orang dalam daftar dapat dilakukan.
Pejabat lainnya dalam daftar Rusia termasuk Deputi Penasihat Keamanan Nasional Daleep Singh, Kepala Badan Pembangunan Internasional AS Samantha Power, Wakil Menteri Keuangan Adewale Adeyemo, dan kepala Bank Ekspor-Impor AS Reta Jo Lewis.
Rusia juga melarang masuk, putra Biden, Hunter, dan mantan menteri luar negeri serta calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Kementerian luar negeri memperingatkan Moskow akan segera mengumumkan sanksi tambahan terhadap sejumlah pejabat AS yang “russofobia”, perwira militer, legislator, pengusaha, dan tokoh media.
Gedung Putih meremehkan langkah Rusia pada Selasa, dengan mengatakan Moskow mungkin secara tidak sengaja memberi sanksi kepada ayah almarhum Biden dengan menghilangkan akhiran “junior” dari ejaan nama presiden AS.
“Presiden Biden adalah junior sehingga mereka mungkin telah memberikan sanksi kepada ayahnya, semoga dia beristirahat dengan tenang,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.
“Tidak ada dari kami yang merencanakan perjalanan wisata ke Rusia, tidak ada dari kami yang memiliki rekening bank yang tidak dapat kami akses, jadi kami akan terus maju,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintahan Biden “yakin” bahwa mereka akan melakukan “percakapan langsung dan tidak langsung dengan Rusia” jika diperlukan.
Sebelumnya, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap empat individu Rusia dan satu entitas yang dituduh berperan dalam menyembunyikan peristiwa seputar kematian pelapor Sergei Magnitsky atau terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia terhadap advokat hak asasi Oyub Titiev.
Pernyataan Departemen Keuangan juga memberlakukan sanksi baru terhadap Presiden Belarus Alexander Lukashenko dan istrinya, meningkatkan tekanan pada Moskow dan sekutu dekatnya. (haninmazaya/arrahmah.id)