KIEV (Arrahmah.com) – Rusia dilaporkan telah mengerahkan lebih dari 127.000 tentara dan “hampir menyelesaikan” penumpukannya, ungkap Ukraina, yang meningkatkan kekhawatiran akan invasi yang akan segera terjadi ke negara Eropa timur itu.
“Kekuatan penuh kelompok darat RF AF (Angkatan Bersenjata Federasi Rusia) di arah Ukraina — (adalah) lebih dari 106.000 personel. Bersama dengan komponen laut dan udara, jumlah total personel lebih dari 127.000 prajurit,” kantor berita CNN melaporkan mengutip penilaian intelijen terbaru Kementerian Pertahanan Ukraina.
Penilaian itu mengatakan situasi saat ini di kawasan itu “sulit” dan menambahkan bahwa pihaknya yakin Moskow “berusaha memecah dan melemahkan Uni Eropa dan NATO.”
Penilaian Ukraina juga mengatakan bahwa Rusia menggunakan sekutunya Belarusia untuk “memperluas agresi” terhadap Kiev.
“Wilayah Belarus harus dianggap sebagai teater operasi penuh yang dapat digunakan Rusia untuk memperluas agresi terhadap Ukraina,” tambah dokumen intelijen itu.
Pada Selasa (18/1/2022), AS juga meningkatkan penilaian ancamannya, dengan mengatakan Rusia siap untuk menyerang Ukraina di “setiap titik.”
“Kami sekarang berada pada tahap di mana Rusia bisa melancarkan serangan ke Ukraina kapan saja,” tutur Sekretaris Pers Jen Psaki kepada wartawan.
“Saya akan mengatakan kondisi itu lebih tajam daripada yang kita alami.”
Karakterisasi Psaki tentang situasi di sekitar Ukraina muncul saat Menteri Luar Negeri Antony Blinken dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Jumat di Jenewa.
Sementara itu, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan pasukan Rusia yang dikerahkan di Belarus untuk apa yang Moskow dan Minsk katakan akan menjadi latihan militer bersama meningkatkan kekhawatiran bahwa mereka “berpotensi” dapat digunakan untuk menyerang negara tetangga Ukraina.
AS juga khawatir bahwa rancangan reformasi konstitusi di Belarus dapat mengarah pada penyebaran senjata nuklir Rusia di negara itu, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada wartawan. (Althaf/arrahmah.com)