IDLIB (Arrahmah.com) – Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah mengatakan pada Selasa (3/11/2020) bahwa pejuang oposisi berencana melakukan serangan di wilayah Idlib untuk kemudian menuduh tentara rezim Asad menargetkan pasukan Turki.
Dalam konferensi pers, Kolonel Marinir Alexander Greenkiewicz, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, yang berbasis di Pangkalan Udara Hmeimim di provinsi Latakia, mengklaim bahwa informasi pusat tersebut menunjukkan bahwa organisasi “teroris” yang ditempatkan di daerah tersebut berencana untuk membombardir kota di provinsi Idlib menggunakan mortir dan roket, lansir AMN (4/11).
Dia menjelaskan bahwa video efek pemboman direkam oleh oposisi Suriah yang berencana untuk mempublikasikannya di situs web mereka “dengan tujuan menuduh pasukan pemerintah Suriah mengarahkan serangan ke situs pasukan Turki.”
Kementerian Pertahanan Turki belum mengomentari klaim dari Pusat Rekonsiliasi Rusia tersebut.
Pihak oposisi pun belum mengomentari klaim Rusia itu.
Ini adalah klaim kesekian kali oleh Rusia yang dituduhkan pada kelompok oposisi Suriah. Sebelumnya, mereka menuduh pejuang oposisi di Idlib merencanakan provokasi dengan senjata kimia, yang menurut mereka akan disalahkan pada pasukan rezim Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)