MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia telah menolak klaim “Israel” atas kedaulatan Dataran Tinggi Golan yang telah berada di bawah pendudukan “Israel” selama 51 tahun.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengindikasikan bahwa negaranya tidak akan menyetujui perubahan status Dataran Tinggi Golan, bersikeras bahwa Moskow, bersama dengan mayoritas besar masyarakat internasional, menganggapnya sebagai wilayah pendudukan Suriah.
“Status Dataran Tinggi Golan ditentukan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Lavrov yang dilansir Tass.
“Untuk mengubah status ini dengan melewati Dewan Keamanan, saya pikir, akan menjadi pelanggaran langsung terhadap resolusi ini.”
Pernyataan Lavrov merupakan tanggapan langsung terhadap komentar yang dibuat oleh Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netenyahu pada Senin (8/10/2018) saat berdiri di Dataran Tinggi Golan dan menyatakan bahwa itu akan tetap di bawah kedaulatan “Israel”.
Berbicara tentang dedikasi dari sebuah sinagog berusia 1500 tahun yang telah dipulihkan di Dataran Tinggi Golan, Netanyahu mengatakan, “selama itu tergantung pada saya, Golan akan tetap berada di bawah kedaulatan ‘Israel’. Kalau tidak, kita akan mendapatkan Iran dan Hizbullah di tepian Kinneret.”
Netanyahu membuat pernyataan serupa pada Agustus dengan mendesak AS untuk mengakui hak “Israel” atas Dataran Tinggi Golan.
“Saya tidak akan menyerah hingga Amerika Serikat mengakui kedaulatan ‘Israel’ atas Golan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Duta Besar AS untuk “Israel” David Friedman mendukung pernyataan yang menyatakan bahwa Washington harus mempertimbangkan mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari “Israel” tanpa mengembalikan kedaulatannya ke Suriah.
“Israel” merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967, dan secara resmi mencaplok wilayah itu pada tahun 1981. Resolusi Dewan Keamanan PBB 497 tahun itu menyatakan bahwa pencaplokan “Israel” atas Dataran Tinggi Golan, Suriah, yang diduduki adalah batal demi hukum dan tanpa efek hukum internasional. Resolusi itu disahkan dengan suara bulat.
(fath/arrahmah.com)