MOSKOW (Arrahmah.id) — Sebuah sumber Rusia mengatakan kepada TASS (8/12/2024) bahwa Bashar al Assad dan keluarganya berada di Moskow, beberapa jam setelah ia meninggalkan Suriah saat kelompok perlawanan Suriah berhasil masuk ke Damaskus.
Menurut sumber itu, Rusia menolak mengonfirmasi terkait laporan bahwa Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al Assad, melarikan diri ke Moskow. Rusia justru mengungkapkan rasa keterkejutannya atas kudeta yang dilakukan kelompok perlawanan Suriah.
“Apa yang terjadi telah mengejutkan seluruh dunia dan, dalam kasus ini, kami tidak terkecuali,” katanya.
“Mengenai keberadaan Assad, saya tidak punya informasi apa pun untuk diberitahukan kepada Anda,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, dikutip dari TASS (9/12).
Putra Assad diketahui tengah menimba ilmu di Moskow.
Peskov menegaskan jika Rusia memang memberikan suaka kepada Assad dan keluarganya, maka hal itu akan menjadi keputusan yang diambil oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Tentu saja keputusan seperti itu tidak dapat diambil tanpa keterlibatan kepala negara, dan itu adalah keputusannya,” kata Peskov.
Ia menekankan bahwa tidak ada jadwal pertemuan dengan Assad dalam agenda Putin.
Rusia beberapa kali diketahui memberikan suaka kepada sejumlah pemimpin yang digulingkan, termasuk mantan presiden Ukraina Viktor Yanukovych.
Rusia diketahui memiliki pangkalan militer dan angkatan laut yang strategis di Suriah, yang menjadi basis intervensi militernya untuk mendukung Assad pada 2015.
“Sekarang akan ada masa yang sangat rumit karena ketidakstabilan,” kata Peskov.
Saat ditanya mengenai nasib pangkalan-pangkalan Rusia tersebut, ia menjawab, “Masih terlalu dini untuk membahasnya. Hal ini akan menjadi bahan diskusi dengan siapa pun yang nantinya berkuasa di Suriah.”
Ia menambahkan bahwa keamanan pangkalan-pangkalan itu “sangat penting”.
“Kami melakukan segala yang mungkin dan diperlukan untuk menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang dapat menjamin keamanan. Militer kami juga telah mengambil langkah-langkah pencegahan,” ujarnya.
Sumber Rusia menyatakan bahwa kelompok perlawanan Suriah yang menggulingkan Assad menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan fasilitas diplomatik di Suriah. (hanoum/arrahmah.id)