LATAKIA (Arrahmah.com) – Rusia terus membangun kekuatan militer di Suriah dan mengirimkan kendaraan lapis baja, tank dan sejumlah kecil pasukan ke negara dimana perang telah berkecamuk selama lebih dari empat tahun.
Kegiatan Rusia difokuskan di Bandara Internasional Bassel Al-Assad di selatan Latakia dan di fasilitas angkatan laut Rusia di Tartus.
Juru bicara kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zhakarova menuduh Barat menciptakan “histeria aneh” atas kegiatan Rusia di Suriah, mengatakan bahwa Moskow telah secara terbuka memasok senjata dan mengirimkan spesialis militer ke Suriah untuk waktu yang lama, lansir Al Jazeera.
Zhakarova mengatakan kepada wartawan pada Rabu (9/9/2015) bahwa Rusia tidak pernah merahasiakan kerjasama teknis-militer dengan Suriah.
Dan dia mengonfirmasikan sekali lagi bahwa “spesialis militer Rusia di Suriah untuk membantu mereka menguasai senjata yang disediakan.”
Sementara itu, Iran telah memberikan izin kepada Rusia untuk terbang di atas wilayahnya terkait rute menuju Suriah, ujar laporan kantor berita Rusia pada Rabu (9/9). Izin ini dibutuhkan setelah Bulgaria menolak untuk menandatangani proposal Rusia.
Kantor berita tersebut mengutip pernyataan Maxim Suslov, juru bicara kedutaan Rusia di Teheran, yang mengatakan bahwa ia telah menerima izin Iran untuk penerbangan terkait Suriah. Setelah Bulgaria menolak permintaan Moskow untuk melintasi wilayah udaranya dari 1-24 September, jalan melalui Iran dan Irak nampaknya menjadi satu-satunya yang tersisa, seperti dilaporkan Al Arabiya pada Rabu (9/9).
Belum ada konfirmasi dari Iran terkait laporan ini. (haninmazaya/arrahmah.com)