MOSKOW (Arrahmah.com) – Berdasarkan sebuah referensi dari Departemen Amerika Serikat (AS), mempublikasikan laporan sebuah pertemuan antara Obama dan Putin di kota Meksiko, Los Cabis, bahwa Rusia telah mengirim melalui wilayahnya sekitar 379.000 pasukan teroris AS dan lebih dari 45.000 kontainer kargo militer, dilansir Kavkaz Center.
Sebelumnya, Putin telah berbohong kepada rakyat Rusia bahwa dia mengangkut dari AS ke Afghanistan melalui wilayah Rusia hanya kargo non-militer seperti bantal, piring, gelas atau cangkir, dan tenda atau selimut untuk pasukan pimpinan AS.
“Sesuai dengan peraturan ini, lebih dari 2.200 penerbangan, 379.000 personel militer, dan lebih dari 45.000 kontainer kargo telah diangkut melalui Rusia dalam mendukung operasi di Afghanistan,” kata laporan itu.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa pengiriman itu atas perintah AS. Rusia juga mengirim helikopter militer jenis Mi-17 dan Mi-35 untuk militer boneka Afghan untuk melawan mujahidin, dan bahwa 30 pilot tentara boneka Afghan telah dilatih di pangkalan militer Rusia pada tahun ini.
Laporan itu juga menyatakan bahwa “Amerika Serikat mengakui kontribusi Rusia untuk membangun ‘masa depan yang lebih baik’ bagi rakyat Afghan,” dan menyadari bahwa bantuan internasional akan terus dibutuhkan dalam mencapai ‘cita-cita’ itu.
Pertemuan antara para penjahat perang, Obama dan Putin di Los Cabos digelar pada (18/6/2012) dalam rangka KTT G20. Dalam pertemuan pertama mereka setelah kembali dari presiden Rusia Putin ke jabatannya, kedua ‘amigos’ itu telah menyatakan perang melawan Muslim di Pakistan dan Afghanistan sebagai salah satu daerah utama ‘cita-cita’ mereka (baca: aksi kriminal mereka).
Dalam sebuah pernyataan gabungan setelah pertemuan di Los Cabos, mereka menyatakan bahwa Rusia dan Amerika akan terus melanjutkan kerjasama untuk menghadapi mujahidin yang beroperasi di Afghanistan dan sekitarnya (Pakistan).
“Kami akan terus bekerja bersama untuk menghancurkan jaringan teroris,” tulis laporan itu.
Pertemuan itu menghasilkan sebuah kesepakatan bantuan bahwa Rusia akan menyediakan solusi bagi pengiriman pasokan bagi pasukan NATO di Afghanistan, terkait penutupan rute selatan oleh Pakistan. Karena itu, AS terpaksa harus membayar lebih untuk rute utara, yang melewati Rusia dan negara-negara Asia Tengah. (siraaj/arrahmah.com)