KARABAKH (Arrahmah.id) – Rusia mengatakan pada Ahad (27/3/2022) bahwa Azerbaijan telah menarik kembali pasukan dari desa Karabakh menyusul pembicaraan setelah Moskow menuduh Baku melanggar gencatan senjata.
“Pihak Azerbaijan melakukan penarikan unitnya dari dekat pemukiman Farukh,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP.
Kementerian itu juga mengatakan pasukan Azerbaijan telah dua kali melanggar gencatan senjata di wilayah Askeran di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, dan empat orang terluka akibat baku tembak.
“Bekerja sama dengan perwakilan dari pihak-pihak yang berkonflik, komando kontingen penjaga perdamaian Rusia telah menstabilkan situasi,” kata pernyataan itu.
Tidak ada komentar langsung dari Azerbaijan.
Pada Sabtu, Moskow menuduh Azerbaijan melanggar perjanjian gencatan senjata dengan memasuki zona misi penjaga perdamaian Rusia di Karabakh.
Pada tahun 2020, Armenia dan Azerbaijan berperang memperebutkan daerah kantong yang telah lama diperebutkan yang merenggut lebih dari 6.500 nyawa.
Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin membuat Yerevan menyerahkan sebagian besar wilayah, dengan Rusia mengerahkan kontingen penjaga perdamaian ke wilayah pegunungan.
Desa Farukh, juga dikenal sebagai Parukh, berada di bawah kendali pasukan penjaga perdamaian Rusia.
Pada Sabtu, kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan “menyesali pernyataan sepihak dari kementerian pertahanan Rusia, yang tidak mencerminkan kebenaran,” menambahkan bahwa “Azerbaijan tidak melanggar satu ketentuan pun” dari perjanjian gencatan senjata.
Ketegangan baru muncul sebulan setelah Putin mengirim pasukan ke Ukraina, dengan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kedua belah pihak sedang menggali konflik yang berlarut-larut. (haninmazaya/arrahmah.id)