TRIPOLI (Arrahmah.com) – Departemen luar negeri Rusia menyatakan bahwa operasi ofensif pimpinan NATO terhadap Muammar Gaddafi menemui jalan buntu, Press TV melaporkan pada Selasa (2/8/2011).
Departemen luar negeri untuk urusan Timur Tengah dan Afrika Utara menyatakan bahwa situasi di Libya tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara militer.
“Situasinya telah menjadi buntu dan hal ini memperlihatkan bahwa cara militer tidak memberikan solusi,” ujar Sergei Vershinin.
“Kita harus berusaha untuk mencari penyelesaian yang lebih politis dan diplomatis,” lanjutnya.
Moskow bersikap abstain pada pemungutan suara bulan Maret lalu sebelum akhirnya PBB memberikan mandat untuk menyingkirkan Gaddafi melalui operasi militer bersama yang dipimpin oleh NATO.
NATO telah melancarkan lebih dari 9.000 serangan di Libya. Serangan udara salibis asing ini telah membunuh ratusan warga sipil juga para pemberontak itu sendiri.
Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa intervensi militer NATO di Libya telah melebihi batas yang telah dimandatkan oleh PBB.
Sejumlah kritikus menuduh hipokritisme Barat atas Libya serta campur tangan dalam urusan dalam negeri sejumlah negara di dunia Arab, seperti Bahrain, Saudi Arabia, dan Yaman.
Para analis pun mengungkapkan bahwa satu-satunya motif utama di balik serangan Barat terhadap Libya adalah untuk merebut cadangan minyak yang melimpah ruah di negara Afrika Utara itu. (althaf/arrahmah.com)