MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia mengklaim pada Selasa (1/12/2015) bahwa pihaknya memiliki bukti perdagangan minyak antara Turki dengan ISIS tetapi menolak untuk berbagi informasi.
Sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov mengatakan bahwa data itu akan digunakan untuk memerangi “terorisme”.
“Yang penting sekarang adalah bukan pada memiliki informasi ini dan menggunakannya untuk membuktikan sesuatu, tapi untuk menggunakannya dalam memerangi terorisme,” kata Peskov kepada wartawan di Moskow.
“Informasi ini sedang digunakan dalam memerangi terorisme.”
Pernyataan Peskov muncul setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menantang Vladimir Putin untuk membuktikan klaimnya bahwa Turki terlibat dalam pembelian minyak dari ISIS.
Putin telah mengklaim bahwa Turki menembak jatuh sebuah jet militer Rusia pekan lalu karena jet itu menargetkan perdagangan minyak antara Turki dan ISIS.
Turki mengatakan jet tempur Rusia itu ditembak jatuh setelah mengabaikan peringatan berulang-ulang bahwa jet itu melanggar wilayah udara Turki pada 24 November.
Insiden ini telah menyebabkan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Turki, dimana Putin mengumumkan sanksi terhadap Turki.
Erdogan mengatakan bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai presiden Turki jika Rusia bisa membuktikan klaimnya tentang minyak itu, dan menyerukan kepadaa Putin untuk melakukan hal yang sama jika ia tidak bisa membuktikan klaimnya.
Erdogan menambahkan: “Hal ini jelas dari mana kita secara legal membeli minyak dan gas alam. Semua orang harus tahu bahwa kami tidak seburuk itu untuk membuat kesepakatan semacam itu dengan organisasi teroris. “
(ameera/arrahmah.com)