MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia diduga mengambil sampel air liur dari wanita Muslim untuk membantu aparat keamanan mengidentifikasi sisa-sisa pelaku bom syahid dalam kasus serangan sabotase terhadap Olimpiade Musim Dingin Sochi, kantor berita Reuters melaporkan (31/10/2013), mengutip penduduk setempat di Kaukasus Utara .
Tindakan tersebut datang setelah seorang wanita meledakkan dirinya di bus di Volgograd, di utara utama kota Sochi (21/10) yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Dijuluki ” janda hitam”, Wanita (49) pelakuaksi syahid tersebut telah melakukan serangan di Rusia dalam 13 tahun terakhir, menurut situs Knot Kaukasia, yang melacak peristiwa tersebut.
Sebagai tanggapan, pasukan keamanan telah meledakkan rumah kerabat penyerang, menutup desa-desa pegunungan dan mengumpulkan pemuda yang dicurigai memiliki hubungan dengan pejuang bersenjata.
Kritikus mengatakan pihak berwenang sedang termakan kebencian dan bersembunyi di belakang serangan pemberontak di wilayah Kaukasus Utara .
“Allah tidak mengijinkan kita untuk mengangkat senjata. Jika ia mengizinkan, kita akan melakukannya,” klaim Albina Magomedova, seorang wanita Salafi dari Dagestan, kepada Reuters.
Tetapi perempuan lain mengatakan serangan balas dendam oleh perempuan diperbolehkan dalam Islam.
Pada bulan Juli, amir Imarah Kaukasus, Dokka Umarov, mendesak para Mujahid Kaukasus untuk menggunakan “kekuatan maksimum ” untuk menyabotase Olimpiade Sochi.
Presiden Vladimir Putin, yang percaya Olimpiade Musim Dingin yang menghabiskan dana 50 miliar USD, akan membawa prestise ke Rusia, memperketat keamanan untuk mencegah serangan apapun.
Analis keamanan mengatakan pejuang bersenjata tidak mungkin dapat menembus lapisan perlindungan sekitar Sochi, namun serangan itu tidak dapat dikesampingkan , terutama di kota-kota terdekat seperti Volgograd. (fitri asad/arrahmah.com)