MOSKOW (Arrahmah.com) – Menurut media Rusia, seorang pemimpin asisten kantor Kejaksaan Rusia, Sydoruk, terpaksa sekali lagi untuk mengakui bahwa Moskow telah kalah dalam perang ideologi di Imarah Kaukasus, lansir Kavkaz Center.
Pada 12 Januari lalu, menjawab pertanyaan dari surat kabar Moskow, Kommersant, bahwa Mujahidin Imarah Kaukasus kini berada di antara orang-orang biasa, termasuk etnis Rusia yang telah memeluk Islam dan bahwa mereka meninggalkan hutan, mendapatkan syahid, termasuk pada pemuda yang terinspirasi oleh khutbah-khutbah Sayeed Buryatia dan oleh karena itu otoritas yang memiliki semua media dan sumber daya dapat dikatakan kalah, ia mengatakan :
“Secara umum, sebagian besar penduduk Kaukasus Utara mengaku Muslim. Fakta ini digunakan oleh ‘ekstrimis’ untuk mempromosikan ide-ide ‘radikal mereka,” ujarnya.
Seiring dengan ini, aktivitas propaganda dan perekrutan para pemimpin dan pendukung aktif di lapangan di seluruh wilayah “Rusia” tidak pernah berkurang. Para pemuda dari berbagai wilayah datang karena terpengaruh oleh mereka. Di akhir Oktober lalu, anggota Jamaah Novosibirsk yang ditangkap di salah satu distrik Siberia, mereka mengatakan berencara untuk membantu Ingushetia, ungkap Sydoruk.
“Saluran utama, adalah internet terutama jaringan-jaringan sosial. Untuk hal ini, kami tengah bekerja keras untuk mengidentifikasikan situs-situs ‘ekstrimis’ dan melarang mereka. Pada saat yang sama saya mengakui kami benar-benar telah kalah dalam pertempuran ideologis melawan mereka meskipun banyak langkah telah diambil dan banyak situs telah ditutup dan kami menghancurkan banyak literatur ‘ekstrimis’.”
“Di masa lalu, perekrutan melalui percakapan pribadi, namun mereka kini telah beralih ke internet,” keluh para boneka Rusia yang menanggapi aktifitas perekrutan di internet. (haninmazaya/arrahmah.com)