KAUKASUS (Arrahmah.com) – Setelah Komando Mujahidin Imarah Kaukasus telah membantah tuduhan penjajah Rusia mengenai kematian amir Dokka Abu Usman dalam sebuah serangan bom di dekat Upper Alkun di Ingushetia, propaganda Rusia kembali muncul.
Sekarang, menurut penjajah, basis Mujahidin yang dibombardir, ternyata tempat di mana diduga “pembom bunuh diri Yevloyev disiapkan”.
Para petugas FSB menceritakan melalui LifeNews bahwa “bom bunuh diri” dipersiapkan selama dua setengah bulan.
Tepatnya di basis ini diduga tempat diambilnya rekaman video yang kemudian diposting di internet di mana Amir Dokka Abu Usman, Amir Khamzat dan Magomed Yevloyev (Insha Allah syahid) membuat pernyataan singkat.
Perlu diingat bahwa dalam hubungan ini, sebelumnya Rusia mengatakan bahwa basis Mujahidin di dekat desa Upper alkun diduga diberikan oleh Amir Magas, yang yang ditahan dan disiksa.
Namun, referensi tugas Amir Magas tidak diberikan oleh penjajah secara meyakinkan.
Faktanya adalah bahwa basis Mujahidin di dekat desa Upper Alkun menurut sumber KC baru dibangun pada bulan November 2010, yaitu tujuh bulan setelah penangkapan Amir Magas.
Selain itu, basis yang menjadi tanggung jawab Amir Supyan rahimahullah, hanyalah salah satu dari pusat pelatihan Mujahid baru, bukan persiapan bim syahid seperti yang disebut Rusia dan bukan milik Brigade Martir Riyad-us-shalihin.
Jelas, Rusia melakukan propaganda berkali-kali untuk mendapatkan kepercayaan rakyatnya.
Pemboman di basis Mujahidin dikatakan menewaskan 17 orang, namuan pada kenyataannya hanya enam sampai delapan. Lalu dikatakan Amir Dokka Umarov telah tewas dalam pemboman tersebut, lalu dibantah oleh Mujahidin dan kini mereka menampilkan kisah baru.
Namun, kesyahidan Amir Supyan, seorang komandan yang berpengalaman, memang kerugian yang sangat serius bagi Mujahidin dan keberhasilan untuk musuh. Tapi kehilangan ini tidak akan mempengaruhi situasi secara keseluruhan.
Kembalinya Islam dan kembalinya para pemuda Muslim untuk terjun ke medan jihad sepenuhnya proses yang objektif dan mendalam, tidak dapat dihentikan hanya karena pembunuhan seorang pemimpin yang paling menonjol diantara Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)